HUBUNGAN PIGMENTASI ATTACHED GINGIVA DENGAN KEBIASAAN MEROKOK SEBAGAI ALAT BANTU IDENTIFIKASI INDIVIDU

Main Author: Az Zahroh, 021411131108
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/73045/1/KG.%2078-18%20Zah%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/73045/2/KG.%2078-18%20Zah%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/73045/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Pigmentasi pada attached gingiva akibat kebiasaan merokok (smoker’s melanosis) adalah suatu keadaan gingiva berwarna kecoklatan atau kehitaman dengan gambaran sebagai suatu unit yang soliter atau seperti pita yang secara kontinu berada di gingiva. Gambaran klinis ini umum dan hampir selalu dijumpai pada perokok kronis. Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pigmentasi attached gingiva akibat kebiasaan merokok sehingga dapat dijadikan alat bantu dalam proses identifikasi individu. Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional analitik yang dilaksanakan di di kecamatan Gubeng, RW 02 Surabaya. Responden penelitian berjumlah total 54 lakilaki perokok berusia 20-70 tahun. Kondisi pigmentasi gingiva akan dicocokkan dengan skor dari Classification of Melanin Index oleh Hedin (1977) untuk menentukan grade pigmentasi gingiva. Hasil: Uji Kruskall-Wallis dilakukan untuk menguji korelasi antar ketiga kelompok perokok dan didapatkan nilai 0.001 (p<0.05) artinya terdapat hubungan antara jumlah batang rokok yang dihisap perhari dengan kondisi pigmentasi pada gingiva. Uji Mann-Whitney dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antar tiap kelompok perokok dan didapatkan nilai 0.002 (p<0.05) untuk kelompok perokok ringan-sedang, nilai 0.000 (p<0.05) untuk kelompok perokok ringan-berat, nilai 0.000 (p<0.05) untuk kelompok sedang-berat, kesemuanya menunjukkan terdapat hubungan signifikan antar tiap kelompok perokok. Simpulan: Terdapat hubungan yang sifnifikan antara jumlah batang rokok yang dihisap per hari dengan tingginya skor pigmentasi gingiva, sehingga dapat dijadikan alat bantu identifikasi individu.