PENGARUH KETEBALAN ARANG TERHADAP KADAR AMONIA PADA BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM AKUAPONIK DENGAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) = EFFECT OF CHARCOAL THICKNESS AGAINTS AMMONIA LEVELS ON RAISING TILAPIA (Oreochromis niloticus) AQUAPONICS SYSTEM WITH KALE PLANTS (Ipomoea aquatica)
Main Author: | FAIZ TUFFAH ABIZAKA, 141311133204 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/72959/1/KKC%20KK%20PK.BP.61-18%20Abi%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/72959/2/KKC%20KK%20PK.BP.61-18%20Abi%20p%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/72959/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Proses kegiatan budidaya akan menghasilkan limbah budidaya yang berasal dari feses dan sisa pakan ikan. Limbah budidaya ikan yang berasal dari sisa pakan dan feses hasil ekskresi banyak mengandung amonia. Kadar amonia yang tinggi pada kolam budidaya akan menurunkan kualitas air dan berdampak buruk pada ikan. Penerapan teknologi pada budidaya sangat diperlukan untuk memperbaiki kualitas air, salah satu yang dapat diterapkan adalah teknologi akuaponik yang berprinsip resirkulasi. Prinsip dasar akuaponik yaitu hasil limbah buangan pada sistem biologi pertama berupa sisa pakan dan feses merupakan nutrien bagi sistem biologi kedua. Penambahan bahan filtrasi yang juga berfungsi sebagai media tanam yang mampu menyerap kandungan nitrogen terutama amonia dalam perairan yang bersifat toksik. Penambahan bahan penyerap yang bisa juga digunakan untuk media tanam salah satunya adalah arang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan ketebalan arang terbaik terhadap kadar amonia pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) sistem akuaponik dengan tanaman kangkung (Ipomoea aquatica). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Parameter utama pada penelitian ini adalah kadar amonia. Parameter pendukung pada penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman kangkung awal dan akhir, kelulushidupan ikan (SR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), pengukuran suhu, dissolved oxygen (DO), dan pH. Perlakuan dibedakan dari ketebalan arang yang digunakan pada setiap perlakuan P0 (kontrol), P1 (5cm), P2 (7cm), P3 (9cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan arang 9 cm merupakan perlakuan terbaik. Kadar amonia selama penelitian mengalami penurunan dari 0,3969 ppm menjadi 0,1741 ppm; derajat keasaman 7,2; suhu 29,3oC; oksigen terlarut 5,94 ppm; pertumbuhan tanaman kangkung 8,42 cm; laju pertumbuhan spesifik 0,44%; kelulushidupan 90%. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ketebalan arang berpengaruh terhadap kadar amonia pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) sistem akuaponik dengan tanaman kangkung (Ipomoea aquatica). Tingkat ketebalan arang yang optimum dalam penelitian ini ada pada tingkat ketebalan arang 9 cm. Nilai kadar amonia (NH3) pada ketebalan arang 9 cm minggu pertama sebesar 0,3969 ppm menjadi sebesar 0,1741 ppm pada minggu keempat.