HUBUNGAN ANTARA ESTIMATED GLOMERULAR FILTRATION RATE (eGFR) DENGAN HEPSIDIN PADA PASIEN PGK YANG BELUM MENJALANI DIALISIS Penelitian Observasional Analitik Cross-Sectional Di Instalasi Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Main Author: DECSA MEDIKA HERTANTO, 011318026307
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/72832/1/PPDS.IPD.%2008-18%20Her%20h%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/72832/2/PPDS.IPD.%2008-18%20Her%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/72832/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Anemia pada PGK biasanya terjadi pada GFR < 60ml/min/ 1,73m2. Anemia defisiensi besi fungsional merupakan anemia yang sering terjadi pada PGK namun sering tidak terdiagnosis dengan baik. Pengukuran hepsidin dapat menunjukkan status defisiensi zat besi fungsional lebih dini. Hepsidin adalah regulator utama homeostasis zat besi yang produksinya dipicu oleh inflamasi. Pada PGK proses inflamasi akan meningkat seiring dengan penurunan GFR. Hubungan antara hepsidin dan penurunan eGFR belum banyak diteliti. Pada penelitian ini akan mempelajari hubungan antara eGFR dengan hepsidin pada pasien PGK yang belum menjalani dialisis. Tujuan : Menentukan hubungan antara eGFR dengan hepsidin pada pasien PGK yang belum menjalani dialisis Metode : Desain studi adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 37 penderita PGK stadium 3 hingga 5 dengan usia 20 - 80 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang kontrol di Poliklinik Ginjal dan Hipertensi RSUD Dr.Soetomo. Kadar hepsidin dan eGFR diukur pada penderita PGK. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara konsekutif sampling. Analisis data menggunakan uji parametrik spearman. Hasil : Dari 37 subjek penelitian 67,6% adalah laki-laki dengan rerata umur 56,84 ± 12,27 tahun. Penyebab PGK terbanyak pada penelitian ini adalah hipertensi (75%). Stadium terbanyak pada penelitian ini adalah stadium 3. Rerata kadar hemoglobin pada subjek penelitian ini sebesar 10,88 ± 2,21 g/dl, dengan rerata BUN sebesar 33,94 ± 21,1 mg/dl, dan rerata serum kreatinin sebesar 3,42 ± 2,25 mg/dl. Rerata nilai eGFR sebesar 26,72 ± 16,12 ml/min/1,73m2. Median kadar hepsidin sebesar 48,58 ng/ml (0,12 - 439,07 ng/ml). Pada penelitian ini diperoleh hubungan negatif antara eGFR dan hepsidin (r = -0,633; p-value 0,000). Kesimpulan : Didapatkan hubungan negatif yang signifikan dengan kekuatan sedang antara nilai eGFR dengan kadar hepsidin yang menunjukkan jika didapatkan penurunan nilai eGFR maka akan terjadi peningkatan kadar hepsidin