HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ONLINE DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA REMAJA DI SURABAYA

Main Author: Zakiatul Aini, 111411131109
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/72630/1/abstrak%20psi%2068%2018.pdf
http://repository.unair.ac.id/72630/2/psi%2068%2018%20%20Ain%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/72630/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial online dengan kesejahteraan subjektif pada remaja di Surabaya. Kesejahteraan subjektif adalah sebuah konsep luas untuk mendeskripsikan tingkat kesejaheteraan individu berdasarkan evaluasi subjektif dari hidupnya. (Diener & Ryan, 2009). Terdapat beberapa cara untuk mencapai kesejahteraan subjektif, salah satunya melalui dukungan sosial. Akibat perkembangan teknologi, dukungan sosial dapat juga diberikan secara online. Dukungan sosial online dapat diartikan sebagai interaksi suportif pengguna dan orang lain dan dukungan yang diberikan dan diterima melalui jejaring sosial yang didalamnya mencakup dukungan informasi dan dukungan emosional. (Lakey & Cohen,2000; Pfeil, 2009 dalam Lin, Zhang, & Li, 2016) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pengumpulan data SWB menggunakan SWLS (Diener, Emmons, Larsen, & Griffin 1985) dan PANAS (Watson, Clark, & Tellegen, 1988), sedangkan dukungan sosial online menggunakan skala yang dikembangkan Lin, Zhang, & Li (2016). Pengambilan data secara online dan melibatkan 253 subyek. Analisis data menggunakan korelasi pearson. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan sosial online dan kesejahteraan subjektif karena korelasi pearson menunjukkan signifikansi sebesar 0,000 (<0,05), namun kekuatan korelasi tergolong lemah yakni 0,249. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya dukungan sosial online yang diterima berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kesejahteraan subjektif yang dirasakan. Hasil korelasi yang positif menunjukkan semakin besar dukungan sosial online yang diterima, maka semakin besar pula kesejahteraan subjektif yang dirasakan, begitu pula sebaliknya.