MANAJEMEN PEMBENIHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DENGAN METODE INDUCED SPAWNING DI SATUAN KERJA PERBENIHAN DAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (PBIAT) NGRAJEK, MAGELANG, JAWA TENGAH
Main Author: | HARIATI, 141411131111 |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/71970/1/PKL.PK.BP.%2091-18%20Har%20m%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71970/2/PKL.PK.BP.%2091-18%20Har%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/71970/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial. Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang merupakan varietas atau strain unggul hasil kawin silang-balik terhadap induk lele dumbo (Chou et al ,1994 dalam Zairin, dkk.2005). Kebutuhan benih lele yang sangat besar tidak dapat tercukupi hanya dengan induk-induk yang memijah secara alami (Dardiani dan Sary, 2010). Salah satu cara pemenuhan benih yaitu dengan penggunaan teknologi pembenihan buatan, melalui perangsangan ovulasi dan pemijahan( Zairin, dkk. 2005). Salah satu teknik pembenihan yang dapat dilakukan dengan teknik pembenihan secara semi buatan yang menggunakan ovaprim sebagai hormon perangsang. Praktek kerja lapangan dilaksanakan di Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Januari sampai tanggal 22 Februari 2017. Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang adalah wawancara dan observasi lapang Hasil dari pemijahan ikan lele sangkuriang menggunakan teknik semi buatan menghasilkan fekunditas sebesar 355. 200 butir dengan daya tetas sebanyak 41% dan SR sebesar 30 %. Permasalahan kegiatan pembenihan lele sangkuriang (Clarias gariepinus.) di Satuan Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Ngrajek adalah kurangnya ketersediaan pakan alami seperti cacing sutera sehingga larva menjadi kanibal dan suhu rendah yang bisa mengganggu proses penetasan telur dan pemeliharaan larva.