CODIS STR LOCI (CSF1PO, THOI, TPOX, vWA) GENETIC VARIATION ANALYSIS IN MADURESE
Main Authors: | Ahmad Yudianto, , Agung Sosiawan, , Nola Margaret, |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Folia Medica Indonesiana
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/71886/1/karya%20ilmiah%203.pdf http://repository.unair.ac.id/71886/2/validasi%203.pdf http://repository.unair.ac.id/71886/3/CODIS%20STR%20LOCI%20%28CSF1PO%2C%20THOI%2C%20TPOX%2C%20vWA%29%20GENETIC%20VARIATION%20ANALYSIS%20IN%20MADURESE_2.pdf http://repository.unair.ac.id/71886/ https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/download/5196/3311 http://dx.doi.org/10.20473/fmi.v52i1.5196 |
Daftar Isi:
- Perkawinan dalam masyarakat di pulau madura pada daerah pelosok terutama daerah kepulauan terkecil madura masih terjadi antara kalangan mereka sendiri (endogami). Perkawinan endogami dilihat dari sudut pandang genetik akan meningkatkan frekuensi geneotip homozigot. Dalam variasi genetik pemeriksaan yang sering dipergunakan yakni STR pada DNA inti dan polymorphism pada mtDNA. Variasi genetik dalam populasi manusia mengalami evolusi, proses ini melalui akumulasi perubahan urutan DNA, yaitu melalui proses substitusi nukleotida yang berkembang jumlahnya seiring perkembangan arah garis keturunan. Sejauh ini variasi genetik populasi pulau madura belum banyak diketahui. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, untuk mengetahui variasi genetik pada STR CODIS (CSF1PO, THOI, TPOX, vWA) pada populasi pulau madura. Hasil penelitian ini menunjukkan, dari alel lokus CSF1PO, THOI, TPOX dan vWA rerata homozigot. Varian alel tersebut belum merupakan spesifik untuk suku madura yang bermukim di pulau madura, namun demikian varian ini akan memberi gambaran pola model perkawinan dalam suku Madura. Menurut Mustama (2007) menyatakan bahwa gene pool bukan hanya merupakan suatu kumpulan gen tetapi merupakan suatu sistem dinamis yang terorganisir dan memuat sejarah masa lalu dari suatu populasi. Setiap informasi genetik mempunyai aspek sejarah, antropologi dan statistik tertentu sehingga diperlukan koordinasi dan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu. (FMI 2016;52:1-6)