RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN INSIDEN DAN SERVICE REQUEST BERDASARKAN COBIT 5 (STUDI KASUS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA)

Main Author: IBNU IBADILLAH, 081311633026
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/71759/1/ST.SI.%2016-18%20Iba%20r%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/71759/2/ST.SI.%2016-18%20Iba%20r.pdf
http://repository.unair.ac.id/71759/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Bagian Akademik yang terdapat di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga merupakan bagian yang menangani bagian akademik yang terdapat di FST. Permasalahan yang ada adalah banyak laporan insiden dan permintaan layanan yang tidak segera ditanggapi, atau waktu respon lama. Selain itu, laporan insiden dan permintaan layanan yang terdapat di kotak saran kemungkina tidak terbaca, hilang, dan rusak. Sistem lapor insiden dan permintaan layanan merupakan sebuah sistem untuk melaporkan insiden dan permintaan layanan yang di laporkan oleh pelapor, serta menerima jawaban atau solusi atas permasalahan yang di laporkan. Sistem lapor insiden dan permintaan layanan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Sistem lapor insiden dan permintaan layanan dibangun berbasis web dan menggunakan standar COBIT 5. Dalam pembangunan sistem lapor insiden dan permintaan layanan Fakultas Sains dan Teknologi, hal pertama yang dilakukan adalah identifikasi kebutuhan. Setelah tahap identifikasi kebutuhan dilakukan perancangan sistem. Perancangan yang dilakukan yakni perancangan basis data dan skenario sistem menggunakan use case diagram dan use case scenario yang mana skenario tersebut mengacu pada standar COBIT 5 sebagai penanganan sebuah insiden dan permintaan layanan. Tahapan setelah perancangan adalah implementasi yaitu melakukan konfirmasi ke Stakeholder dan melakukan proses coding. Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah pengujian dan evaluasi yang mana dalam proses pengujian dilakukan oleh pengembang dan pengguna, sedangkan proses evaluasi dilakukan oleh semua pengguna yang terlibat dalam sistem lapor insiden dan permintaan layanan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan aspek user experience, yaitu aspek yang mencakup interaksi pengguna dengan sistem. Hasil evaluasi User Experience (UX) yang didapat telah memenuhi semua aspek UX yang meliputi useful, usable, desirable, findable, accessible, credible, dan valuable yang mana memungkinkan pengguna dapat mengakses informasi yang diperlukan secara online, basis data yang dapat diperbaharui secara langsung, serta memudahkan pengguna dalam menyortir data lapor insiden dan permintaan layanan yang masuk.