TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SD MUHAMMADIYAH 11 SURABAYA: KAJIAN PRAGMATIK

Main Author: Agustania Amalia Firda, 121311133131
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/71447/1/KKB%20KK-2%20FS.BI.02-18%20Fir%20t%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/71447/2/KKB%20KK-2%20FS.BI.02-18%20Fir%20t%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/71447/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian yang berjudul Tindak Tutur Direktif dalam Proses Belajar Mengajar di SD Muhammadiyah 11 Surabaya: Kajian Pragmatik terbatas pada tuturan guru dan murid saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Data penelitian ini menggunakan tuturan direktif yang ada dalam proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang jenis tindak tutur direktif dalam proses belajar mengajar, wujud dan konteks tindak tutur direktif langsung dalam proses belajar mengajar, dan wujud dan konteks tindak tutur direktif tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan metode simak, melalui dua tahapan yaitu pertama dengan teknik dasar simak bebas libat cakap yang peneliti hanya melakukan pengamatan-pengamatan dan tidak terlibat dalam peristiwa tutur. Kemudian dilanjutkan dengan teknik rekam dan teknik catat.Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dari Searle yang mengungkapkan bahwa ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang penutur yakni, tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi. Penelitian difokuskan terhadap tindak ilokusi khususnya direktif. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya jenis tindak tutur direktif berupa larangan, ajakan, perintah, dan nasihat. Beberapa dari data jenis tindak tutur direktif tersebut, diperkuat dengan adanya pemarkah lingual. Hasil selanjutnya yaitu wujud tindak tutur direktif langsung, berupa tuturan yang hanya memiliki satu daya ilokusi berupa primary illocutionary act. Sedangkan wujud tindak tutur direktif tidak langsung, penutur mengemukakan primary illocutionary act melalui secondary illocutionary act