KORELASI ANTARA KADAR VITAMIN D SERUM DENGAN CAROTID INTIMA MEDIA THICKNESS (CIMT) DAN CARDIO ANKLE VASCULAR INDEX (CAVI) PADA PASIEN DENGAN STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Main Author: | Anindita Primiari, 011218136304 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/71413/1/PPDS.JP.%2005-18%20Pri%20k%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71413/2/PPDS.JP.%2005-18%20Pri%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/71413/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Aterosklerosis adalah penyebab utama penyakit kardiovaskular di seluruh dunia. Stroke iskemik merupakan salah satu manifestasi penyakit aterosklerosis yang merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia. Selain faktor resiko tradisional aterosklerosis seperti diabetes mellitus, hipertensi, merokok dan dislipidemia, studi-studi menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D merupakan faktor resiko non tradisional terhadap terjadinya aterosklerosis. Pengukuran kadar vitamin D dilakukan dengan mengukur kadar 25(OH)D di dalam serum. Pengukuran derajat aterosklerosis dapat dilakukan secara visual dengan Carotid intima media thickness (CIMT) dan secara fungsional dengan Cardio-ankle vascular index (CAVI). Tujuan: Membuktikan adanya hubungan negatif antara kadar vitamin D serum dengan derajat aterosklerosis yang diukur dengan CIMT dan CAVI pada penderita stroke iskemik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Subjek penelitian berjumlah 32, masing-masing dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan vitamin D serum dan dilakukan pemeriksaan CIMT dan CAVI. Uji korelasi dilakukan antara vitamin D terhadap CIMT dan CAVI. Selanjutnya dilakukan analisis regresi multiple untuk variabel perancu (merokok, DM, tekanan darah sistolik dan diastolik, LDL, usia, jenis kelamin) Hasil: Hasil uji korelasi antara kadar vitamin D serum dengan CIMT menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p=0.081; r=-0.294), sehingga dilakukan uji analisis regresi multipel linear terhadap variabel perancu dan didapatkan hasil DM memiliki pengaruh paling kuat terhadap CIMT (p=0.064; β=0.126). Hasil uji korelasi antara kadar vitamin D dengan CAVI menunjukkan hasil yang signifikan (p=0.000; r=-0.778). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kadar vitamin D serum dengan CIMT pada penderita stroke iskemik, dan diabetes mellitus merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap CIMT pada penelitian ini. Terdapat korelasi negatif yang kuat antara kadar vitamin D serum dengan CAVI.