KORELASI ANTARA KELUHAN PASIEN BERDASARKAN SINONASAL OUTCOME TEST-22 DENGAN HASIL ENDOSKOPI RONGGA HIDUNG BERDASARKAN SKOR LUND-KENNEDY MODIFIKASI PADA PASIEN RINOSINUSITIS KRONIS
Main Author: | Deksa Muhammad Nurfitrian Widiastu, 011218056304 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/71406/1/PPDS.THT.%2006-18%20Wid%20k%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71406/2/PPDS.THT.%2006-18%20Wid%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/71406/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Objektif : Rinosinusitis kronis (RSK) adalah inflamasi pada rongga hidung dan sinus paranasal selama lebih dari 12 minggu. Penentuan tatalaksana secara bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF) atau konservatif dipengaruhi evaluasi RSK pada keluhan pasien berdasarkan Sino-Nasal Outcome Test-22 (SNOT-22) dan endoskopi rongga hidung berdasarkan skor Lund-Kennedy modifikasi (SLKM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara keluhan pasien berdasarkan SNOT-22 dengan hasil endoskopi rongga hidung berdasarkan SLKM pada pasien RSK. Metode : Penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dan pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan Oktober 2017 sampai dengan Februari 2018 di URJ T.H.T.K.L. Divisi Rinologi RSUD Dr. Soetomo. Pengisian kuesioner SNOT-22 dan endoskopi rongga hidung dinilai berdasarkan SLKM, dilakukan pada pasien RSK yang memenuhi kriteria Hasil : Uji korelasi Pearson digunakan untuk menganalisa korelasi antara skor SNOT-22 dan skor SLKM, didapatkan nilai p = 0.000, yang berarti didapatkan korelasi yang bermakna (p < 0.05). Kekuatan korelasi positif sangat kuat (r = 0.878). Kesimpulan : Terdapat korelasi sangat kuat antara SNOT-22 dan SLKM pada pasien RSK.