KESURUPAN (NDADI) PADA PENONTON MUDA SEBAGAI IDENTITAS PENGGEMAR KESENIAN JARANAN DI KABUPATEN TRENGGALEK
Main Author: | TRI RUSIANINGSIH, 121414153028 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/71278/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/71278/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/71278/ |
Daftar Isi:
- Objek dalam penelitian ini adalah komunitas Sekar Prabu Mandura yang merupakan salah satu komunitas yang ikut aktif menjadi penonton ndadi pada setiap pertunjukan jaranan di Trenggalek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesurupan pada penonton yang dijadikan identitas kaum pemuda penggemar pertunjukan jaranan di Kabupaten Trenggalek dengan rumusan masalah sebagai berikut; (1) Bagaimanakah kaum pemuda penggemar kesenian jaranan di Kabupaten Trenggalek sebagai penonton mengkonstruksi identitasnya melalui kesurupan, (2)Bagaimanakah seniman kesenian jaranan memaknai kesurupan penonton ndadi? Melaluii teori Stuart Hall peneliti berusaha memahami konstruksi identitas yang dilakukan oleh kaum pemuda penggemar kesenian jaranan di Kabupaten Trenggalek sebagai penonton melalui proses kesurupan dan mengetahui pemaknaan penonton dan penampil sebagai pendukung kesenian jaranan terhadap kesurupan pada penonton. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah penonton ndadi merupakan identitas pemuda Trenggalek, identitas yang ingin ditunjukan oleh penonton tersebut adalah keberanian, keterampilan dan rasa percaya yang ada dalam diri yang di tunjukan melalui atraksi ndadi. Kesurupan pada penonton membawa dampak dan perubahan baru terhadap selera masyarakat Trenggalek dalam mencari hiburan. Kesurupan tidak hanya dipandang sebagai hal mistik tetapi juga menjadi sebuah kesenangan, adanya penonton ndadi pada setiap pementasan jaranan memberikan keuntungan kepada masing-masing pihak, kesenian jaranan akan tetap eksis selama masih banyak peminatnya, generasi muda mendapatkan wadah untuk mencari kesenangan yang bersifat positif dan masyarakatpun tetap mendukung keberadaan kesenian ini sebagai wujud pelestarian tradisi