STEREOTIPE GENDER PADA KARYAWAN PEREMPUAN DI HYPERMART EAST COAST SURABAYA

Main Author: YUYUN LISTIYAWATY, 091524253011
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/71153/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/71153/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/71153/
Daftar Isi:
  • Studi ini mengkaji masalah yang dihadapi oleh karyawan perempuan di perusahaan ritel nasional di Indonesia. Fakta yang didapatkan di lapangan,perusahaan ritel lebih banyak merekrut tenaga kerja laki-laki daripada perempuan. Jumlah karyawan perempuan yang menduduki posisi managerial juga sangat sedikit. Penulis mencoba untuk mendapatkan gambaran stereotipe pada karyawan perempuan yang dapat menghambat karir mereka di perusahaan ritel. Penelitian dilakukan di Hypermart, perusahaan ritel milik swasta yang berlokasi di Surabaya. Wawancara mendalam dilakukan terhadap 10 orang informan yaitu 8 karyawan wanita dan 2 manajer. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa ada stereotipe berdasarkan konstruksi sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan keluarga dan masyarakat yang dianggap sebagai norma dan pada akhirnya mempengaruhi stereotipe di perusahaan dan perempuan itu sendiri. Perempuan dinilai secara fisik lebih lemah daripada laki-laki sehingga mereka lebih banyak ditempatkan di bagian klerikal. Pembangunan sosial budaya masyarakat juga menyebabkan munculnya stereotipe pada karyawan perempuan. Stereotipe yang berlaku diterima dan ditanamkan di dalam diri perempuan sehingga menjadi hal yang benar untuk dijalankan tanpa mempertimbangkan potensi kemampuan lain dalam dirinya. Selain itu, stereotipe di masyarakat bahwa tugas utama perempuan berada di sektor domestik untuk mengurus keluarga telah menghasilkan konflik peran ganda (double burden) yang menyebabkan mereka menempatkan keluarga sebagai prioritas utama diatas karir. Karyawan perempuan enggan untuk berpartisipasi dalam proses pelatihan dan tes promosi jika mereka harus jauh dari keluarga