HUBUNGAN PERILAKU BERKENDARA, JARAK TEMPUH, DAN MODA TRANSPORTASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA MAHASISWA UNAIR (Studi Kasus Kontrol di PLK Unair Kampus C)
Main Author: | REZKHA MALA LUDYANINGRUM, 101311123003 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70980/1/ABSTRAK_FKM.30%2016%20Lud%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/70980/2/FULLTEXT_FKM.30%2016%20Lud%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/70980/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Mahasiswa Universitas Airlangga mempunyai risiko cukup besar terpapar polusi udara yang disebabkan asap kendaraan bermotor. Hal ini dikarenakan aktivitas yang mereka lakukan selalu berhubungan langsung dengan kondisi jalan raya yang padat kendaraan bermotor beserta emisi gas buangnya. Salah satu dampak polusi udara adalah masalah kesehatan khususnya Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku berkendara, jarak tempuh, dan moda transportasi dengan kejadian ISPA pada mahasiswa Unair. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun case control. Besar sampel pada penelitian ini adalah 44 orang untuk masing-masing kelompok kasus dan kotrol dengan teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Untuk mengetahui hubungan dan besar risiko, penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku berkendara yang terdiri dari pemakaian APD (p = 0,008) dan kecepatan rata-rata berkendara (p = 0,001) dengan kejadian ISPA. Jarak tempuh (p = 0,001) berhubungan dengan kejadian ISPA. Sedangkan jenis kelamin dan moda transportasi tidak berhubungan dengan kejadian ISPA (p = 0,393) dan (p = 0,519). Tidak memakai APD lebih berisiko mengalami ISPA 2,6 kali dibandingkan responden yang selalu memakai APD. Kecepatan rata-rata berkendara <40 km/jam memiliki risiko mengalami ISPA 5,4 kali dibandingkan responden dengan kecepatan >40 km/jam. Jarak tempuh ≥5 km memiliki risiko ISPA 5,156 kali dibandingkan responden dengan jarak tempuh <5km. Disimpulkan bahwa perilaku berkendara dan jarak tempuh berhubungan dengan kejadian ISPA. Disarankan agar petugas PLK Unair kampus C memberikan brosur dan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan APD dan batasan perilaku berkendara untuk menurunkan angka kejadian ISPA.