PENGARUH PEMBERIAN SEKAT ALUMINIUM FOIL TERHADAP DAMPAK STRES OKSIDATIF AKIBAT PAPARAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK PADA JARINGAN SEREBRUM TIKUS WISTAR JANTAN (Studi Rasio Neuron dan Neuroglia serta Kadar Malondialdehyde Jaringan Serebri)

Main Author: IRMAWAN FARINDRA, 011514153005
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/70913/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/70913/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/70913/
Daftar Isi:
  • Telepon selular merupakan salah satu sumber radiasi elektromagnetik (EMR). Peningkatan penggunaan telepon selular dapat meningkatkan efek negatif EMR sebagai salah satu penyebab stres oksidatif pada jaringan serebri. Aluminium foil (AF) adalah salah satu bahan yang direkomendasikan sebagai perlindungan terhadap efek negatif EMR karena memiliki potensi absorption loss dan reflective loss. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian sekat AF terhadap EMR dari telepon selular, variabel yang diteliti berupa kadar malondialdehyde (MDA); jumlah neuron; jumlah neuroglia; serta rasio neuron dan neuroglia pada jaringan serebri tikus Wistar jantan dewasa. Penelitian ini menggunakan 32 tikus yang terbagi menjadi 4 kelompok (n = 8). K1 adalah kelompok kontrol EMR (-) dan AF (-); K2 adalah kelompok kontrol EMR (-) dan AF (+); P1 adalah kelompok perlakuan EMR (+) dan AF (-); P2 adalah kelompok perlakuan EMR (+) dan AF (+). Setiap tikus ditempatkan dalam wadah kotak plastik, pada bagian dasar diletakkan telepon selular (GSM 2100 MHz; SAR 0,84 - 1,86 W/kg) yang tertutupi AF, kemudian dipaparkan 4 jam/ hari selama 30 hari. Kadar MDA dari hemisfer kanan serebri diukur dengan spektrofotometri (metode TBARS). Hemisfer kiri serebri dibuat preparat irisan sagital dengan pewarnaan HE, kemudian dihitung jumlah neuron maupun neuroglia per 12 lapangan pandang dengan bantuan mikroskop cahaya (Olympus, Japan) pembesaran 400x. Data dianalisis dengan bantuan SPSS 17. Kadar MDA kelompok P1 lebih tinggi dibanding kelompok lainnya (p < 0,001), serta kadar MDA kelompok P2 lebih rendah dibanding kelompok P1 (p < 0,001). Jumlah neuron kelompok P1 lebih sedikit dibanding kelompok K1 dan K2 (p < 0,01), serta jumlah neuron kelompok P2 lebih banyak dibanding kelompok P1 (p = 0,64). Jumlah neuroglia kelompok P1 lebih banyak dibanding kelompok lainnya (p < 0,001), serta jumlah neuroglia kelompok P2 lebih sedikit dibanding kelompok P1 (p < 0,001). Rasio neuron dan neuroglia kelompok P1 lebih kecil dibanding kelompok lainnya (p < 0,001), serta rasio neuron dan neuroglia kelompok P2 lebih besar dibanding kelompok P1 (p = 0,008). Dari hasil penelitian tersebut AF dapat melindungi dari efek negatif EMR dengan mengurangi efek stres oksidatif pada jaringan serebri.