PENINGKATAN PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN TEORI PRECEDE PROCEED
Main Author: | WAHYU IKA YUNI KUSUMA, 101314453064 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70909/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70909/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70909/ |
Daftar Isi:
- Bayi mempunyai hak untuk mendapatkan ASI secara eksklusif sampai 6 bulan pertama kehidupannya, karena ASI mempunyai komposisi yang lengkap dan seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Masalah dalam penelitian ini adalah Belum tercapainya target pencapaian ASI eksklusif di wilayah kota Surabaya tahun 2013-2015 (83,3% puskesmas dari 62 puskesmas). Tujuan penelitian ini adalah Menyusun rekomendasi upaya peningkatan pencapaian ASI eksklusif di Kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage sampling dengan responden ibu bayi (6-9 bulan) yang mempunyai bayi umur 6 sampai 9 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 150 responden. Analisa hasil penelitian menggunakan uji statistik korelasi dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan pencapaian ASI eksklusif sebanyak 55,3 % dengan taret 80%. Faktor presdiposisi hanya keyakinan dan sikap yang berhubungan dengan promorsi ASI Eksklusif. Hubungan faktor penguat (promosi ASI Eksklusif, penyediaan tempat laktasi) dengan faktor pendukung (Pekerjaan, dan dukungan dari keluarga) menunjukkan bahwa promosi ASI Eksklusif berhubungan dengan Pekerjaan, selain itu promosi ASI Eksklusif dan penyediaan tempat laktasi mempunyai hubungan dengan dukungan keluarga. Hanya Pekerjaan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan kerja. Sikap, promosi ASI Eksklusif, dukungan keluarga ,ketersediaan dan keterjangkauan susu formula yang mempengaruhi perilaku ASI Eksklusif di KotaSurabaya. Rekomendasi upaya peningkatan pencapaian ASI Eksklusif di Kora Surabaya yaitu dengan membuat inovasi dari program promosi, memperluas puskesmas yang menjalankan program KP ASI serta membuat inovasi dari kegiatan KP ASI, memperbanyak tempattempat laktasi baik di instansi pemerintah maupun swasta,mensosialisasikan kebijakan ASI Eksklusif di instansi baik pemerintah maupun swasta, mengusulkan peraturan yang melarang atau membatasi peredaran dan promosi susu formula.