HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS PADA TENAGA KERJA WANITA DEPARTEMEN FOOD PRODUCTION-1 DI PT AJINOMOTO INDONESIA MOJOKERTO FACTORY

Main Author: LUSI APRILINA AZIZAH, 101511123060
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/70705/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/70705/2/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/70705/
Daftar Isi:
  • Perkembangan industrialisasi yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki secara optimal. Ketahanan dan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan dengan produktivitas yang memadai akan dimiliki oleh individu dengan status gizi yang baik. Status gizi yang baik bisa dilakukan dengan memperbaiki pola konsumsi dengan melakukan kebiasaan sarapan. Kebiasaan sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah dan dapat memberikan kontribusi penting untuk beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral, dalam melakukan aktivitas. Sarapan sangat penting bagi tubuh untuk menghasilkan energi saat melakukan aktivitas di pagi hari yang dilakukan sebelum jam 09.00. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan dan status gizi dengan produktivitas kerja pada pekerja wanita di PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan total populasi sebanyak 20 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan palpasi/denyut nadi pekerja. Variabel dalam penelitian ini adalah usia pendidikan, masa kerja, kebiasaan sarapan, kecukupan energi sarapan, status gizi dan produktivitas kerja. Data di analisis dengan menggunakan crosstab dengan melihat contingency coefficient. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang lemah antara pendidikan (r=0,192) kebiasaan sarapan (r= 0,395), kecukupan energi (r=0,058) dengan produktivitas kerja, usia (r= 0,480) status gizi (r=0,512) menunjukkan hubungan sedang dengan produktivitas kerja, dan masa kerja (r=0,658) dengan produktivitas menunjukkan hubungan yang kuat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masa kerja, kebiasaan sarapan, kecukupan energi dan status gizi menentukan tingginya produktivitas kerja. Sebaiknya pekerja melakukan kebiasaan sarapan dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, dan memperhatikan status gizi setiap kali dilakukan cek kesehatan berkala, sehingga kebutuhan energi dapat terpenuhi dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas pekerja.