AKTIVISME BURUH MIGRAN INDONESIA (BMI) MELALUI MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS PADA AKTIVISME BMI MELALUI FACEBOOK)
Main Author: | Ardila Syakriah, 071411531038 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70681/1/ABSTRAK_Fis.K.37%2018%20Sya%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/70681/2/FULLTEXT_Fis.K.37%2018%20Sya%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/70681/3/JURNAL_Fis.K.37%2018%20Sya%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/70681/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aktivisme Buruh Migran Indonesia (BMI) yang dilakukan melalui media sosial Facebook. BMI merupakan kelompok yang termarjinalkan oleh kebijakan pembangunan pemerintah Indonesia, sehingga aktivisme BMI yang dilakukan melalui Facebook dalam mengupayakan perubahan terkait kebijakan yang melingkupi mereka menjadi signifikan untuk diteliti. Kajian pustaka yang digunakan dalam mendukung analisis penulis meliputi BMI, aktivisme dan media sosial, serta repertoar komunikasi aktivis. Penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian eksploratif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan aktivis BMI yang berdomisili di Hong Kong dan Indonesia dan juga melalui observasi partisipan terhadap akun Facebook aktivis BMI serta juga melalui studi terhadap dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis menemukan bahwa aktivisme BMI melalui Facebook dilakukan dengan menyebarkan informasi guna meningkatkan kesadaran BMI dan menjadikan Facebook sebagai media alternatif. Selain itu, aktivisme BMI juga dilakukan dengan melakukan mobilisasi, yakni dengan menyebarkan ajakan untuk mengikuti aksi online dan offline serta juga melalui self-mediation yang dilakukan dengan menyebarkan press release, statement, serta dokumentasi aksi langsung di Facebook. Aktivisme BMI melalui Facebook juga dilakukan dengan melakukan aksi langsung berupa sousveillance. Aktivis BMI menyebarluaskan teks, foto, hingga video yang menunjukkan adanya penyelewenang wewenang oleh pemegang otoritas untuk menuntut adanya perubahan dan memengaruhi pembuat kebijakan.