DETERMINAN PENERAPAN UNIVERSAL PRECAUTION (Studi pada Perawat di Instalasi Rawat Inap RSU Haji Surabaya)
Main Author: | PUPUT LESTARI WINDY PUSPITASARI, 101511123046 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70619/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70619/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70619/ |
Daftar Isi:
- Universal Precaution adalah pedoman kewaspadaan terhadap pencegahan infeksi yang diharapkan mampu mengurangi resiko penularan dari patogen yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh dari pasien ke tenaga kesehatan tanpa memandang status infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor determinan penerapan universal precaution berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB) pada perawat di Instalasi Rawat Inap RSU Haji Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan menyebarkan kuesioner kepada 47 perawat di Instalasi Rawat Inap RSU Haji Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling.. Berdasarkan uji statistik dengan chi-square dan kuat hubungan dengan Cramer’s V menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan intensi penerapan universal precaution (0,000) dan kuat hubungannya masuk kategori sedang (0,564); terdapat hubungan antara norma subjektif dengan intensi penerapan universal precaution (0,000) dan kuat hubungannya masuk kategori kuat (0,651); terdapat hubungan antara persepsi atas kontrol perilaku dengan intensi penerapan universal precaution (0,012) dan kuat hubungannya masuk kategori sedang (0,415); terdapat hubungan antara intensi dengan kepatuhan penerapan universal precaution (0,001) dan kuat hubungannya masuk dalam kategori sedang (0,526). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sikap, norma subjektif dan persepsi atas kontrol perilaku dengan intensi dalam penerapan universal precaution. Disarankan agar manajemen rumah sakit dapat melibatkan pekerja yang berpengaruh di setiap ruangan untuk memotivasi para perawat untuk meningkatkan intensinya yang dapat disampaikan dengan cara safety talk dan safety breafing pada setiap operan shift serta mengoptimalkan fungsi Add Hoc dalam pelaksanaan program K3 khususnya berhubungan dengan Universal Precaution.