HUBUNGAN KADAR FORMALDEHID DI UDARA DENGAN KELUHAN IRITASI MATA DI UNIT PERCETAKAN AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS
Main Author: | YAYUK OCTALIANA NINGRUM, 101511123044 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70529/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70529/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70529/ |
Daftar Isi:
- Formaldehid merupakan gas yang tidak berwarna, memiliki bau yang khas, gangguan yang langsung terjadi setelah terpapar adalah iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, sakit kepala, mual, kantuk, dan nyeri otot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar formaldehid di udara dengan keluhan iritasi pada mata di unit percetakan Airlangga University Press. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional dan menggunakan teknik total sampling. Responden merupakan karyawan yang bekerja di unit produksi yakni sebanyak 10 orang. Responden akan diwawancarai mengenai data individu, keluhan iritasi mata yang dirasakan. Kadar formaldehid diukur pada 3 (tiga) titik yaitu ruang susun, ruang cetak, dan ruang jilid, potong, gudang. Variabel yang diteliti adalah kadar formaldehid di udara, karakteristik individu (meliputi jenis kelamin, usia, masa kerja, lama bekerja, kebiasaan merokok dan pemakaian APD) dan faktor lingkungan yaitu suhu dan kelembaban serta keluhan iritasi mata yang dirasakan oleh responden. Kadar formaldehid pada 3 titik pengukuran di unit percetakan, diperoleh kadar yang melebihi ambang kadar SNI 19-0232-2005, kadar yang paling tinggi berada di ruang cetak dimana terdapat sumber emisi formaldehid. Terdapat 1 (satu) pelaksana cetak yang mengalami keluhan iritasi mata berupa mata perih, mata berkedip secara berlebihan, hingga penglihatan tidak jelas, berusia 26-35 tahun dengan masa kerja lebih dari 5 tahun, tidak memiliki kebiasaan merokok dan tidak dilengkapi dengan kacamata pengaman. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah keluhan iritasi mata dapat muncul karena adanya paparan formaldehid yang bersumber dari emisi bahan kimia yang pada unit percetakan, kadar formaldehid tidak ada hubungan dengan suhu dan kelembaban ruangan, tidak menggunakan kacamata pengaman. Kadar formaldehid di udara pada unit percetakan dapat berpengaruh terhadap kejadian iritasi mata, sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian dan pengawasan terhadap kualitas udara dalam ruangan guna mengurangi dampak yang diterima oleh karyawan