PERUBAHAN HISTOPATOLOGI HATI DAN GINJAL IKAN KERAPU CANTANG (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) YANG TERINFEKSI BAKTERI Streptococcus iniae = HISTOPATHOLOGICAL CHANGES IN THE LIVER AND KIDNEYS ON THE HYBRID GROUPER (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) IN ARTIFICIAL INFECTION OF Streptococcus iniae
Main Author: | LARAS AYU MINTARARINI, 141311133080 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70441/1/KKC%20KK%20PK.BP.43-18%20Min%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/70441/2/KKC%20KK%20PK.BP.43-18%20Min%20p%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/70441/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Ikan kerapu merupakan salah satu ikan laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang banyak dibudidayakan dan diekspor. Ikan kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) merupakan ikan hybrid hasil perekayasaan silang antara ikan kerapu Macan betina dengan ikan kerapu Kertang jantan. Salah satu penyakit bakterial yang menyerang ikan kerapu yaitu Streptococcus iniae. Ikan kerapu Cantang yang terserang penyakit bakteri dapat diamati secara maksroskopis dengan melihat gejala klinisnya dan secara mikroskopis dengan melihat histopatologinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan histopatologi hati dan ginjal ikan kerapu Cantang yang terinfeksi bakteri Streptococcus iniae. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Pengamatan terhadap preparat histologi menggunakan metode semikuantitatif scoring kemudian di analisis secara statistik menggunakan Kruskal-wallis. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji infeksi bakteri Streptococcus iniae pada ikan kerapu Cantang dengan dosis 0,1 ml melalui intramuscular dengan perlakuan kontrol, infeksi bakteri kepadatan 2,37 x 106 CFU/mL, dan infeksi bakteri kepadatan 0,237 x 108 CFU/mL. Selanjutnya, ikan diamati gejala klinis dan histopatologi hati dan ginjal. Gejala klinis berupa berenang ke permukaan dan berputar-putar (whirling), corak pada permukaan tubuhnya memudar, terdapat lesi pada permukaan tubuh. Kerusakan organ hati berupa nekrosis, degenerasi melemak, hemoragic, dan edema. Sedangkan kerusakan organ ginjal berupa hemoragic. Menurut hasil skoring semua kerusakan jaringan hati yang terendah adalah perlakuan P0 yaitu 0, sedangkan kerusakan jaringan hati yang tertinggi pada perlakuan P2 yaitu nekrosis sebesar 2,5, degenerasi melemak 2,1, hemoragic 2,6, dan edema 2,3. Hasil skoring kerusakan hemoragic pada ginjal yang terendah adalah perlakuan P0 yaitu 0, sedangkan kerusakan hemoragic jaringan ginjal yang tertinggi pada perlakuan P2 yaitu 2,5.