MODEL SURVEILANS BERBASIS MASYARAKATDALAM PENEMUAN KASUS SUSPEK DIFTERI

Main Author: RIZA ALFINA, 101514553019
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/70428/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/70428/2/TEP%2009-18%20Alf%20m.pdf
http://repository.unair.ac.id/70428/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Surveilans berbasis masyarakat merupakan pemberdayaan yang berupaya untuk melakukan penemuan kasus atau masalah kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat didukung oleh petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menyusun model surveilans berbasis masyarakatdalam penemuan kasus suspek difteri di Puskesmas Talun Kabupaten Blitar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) dengan rancangan sequential explanatory. Dengan subjek penelitian 125 kader kuantitatif sedangkan kualitatif 6 kader dan 2 petugas kesehatan.Instrumen kuantitatif berupa kuesioner dan kualitatif berupa wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis multivariat menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh positif dan signifikan adalah Lama kader(β)= 0,150p = 0,010. Sikap (β)=0,08p =0,029. Lingkungan geografis (β)=0,071 p=0,012.Pelatihan (β)= 0,212p=0,000. Dukungan masyarakat (β)= 0,093 p =0,027. Dukungan PKK (β)= 0,374 p=0,000. Dukungan puskesmas (β)= 0,089 p=0,015. Penelitian ini menunjukkan kontribusi lama menjadi kader,sikap,lingkungan geografis, pelatihan, dukungan puskesmas, dukungan PKK, dukungan masyarakat terhadap suveilans berbasis masyarakat dalam penemuan kasus suspek difteri adalah sebesar 94,9% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Faktor dominan yang paling berpengaruh adalah dukungan PKK dan pelatihan. Dianjurkan untuk PKK ikut serta bersama kader kunjungan rumah guna menemukan kasus awal dengan gejala mirip difteri di wilayah yang dicurigai terjadi penyebaran difteri dan pemerataan sosialisasi difteri oleh puskesmas agar dapat di ikuti seluruh kader guna meningkatkan keterampilan kader.