HUBUNGAN ANTARA JUMLAH EOSINOFIL JARINGAN DENGAN TINGKAT KERUSAKAN MUKOSA PADA PASIEN RINOSINUSITIS KRONIK
Main Author: | Hayat El Chair, 011080510 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70362/1/PPDS.THT.%2003-18%20Cha%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70362/2/PPDS.THT.%2003-18%20Cha%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/70362/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Eosinofil merupakan sel efektor mayor pada proses inflamasi pada rinosinusitis kronik (RSK) yang mampu mempengaruhi dan memperberat proses inflamasi. Eosinofil dan produk-produknya mampu secara langsung menyebabkan kerusakan mukosa. Obyektif: Menganalisis hubungan antara jumlah eosinofil jaringan dengan tingkat kerusakan mukosa pada pasien RSK. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Jaringan patologi didapatkan saat operasi bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF) dan dilakukan penghitungan jumlah eosinofil jaringan dan penilaian terhadap kerusakan mukosa dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x di Instalasi Patologi Anatomi. Tingkat kerusakan mukosa dikelompokkan menjadi stadium 0, stadium 1, stadium 2, dan stadium 3. Hasil: Sampel sebanyak 34 pasien RSK yang menjalani operasi bedah sinus. Rerata jumlah eosinofil jaringan pada pasien RSK adalah 102,14 / lpb. Sebanyak 3 pasien dengan kerusakan mukosa stadium 2 dengan rerata eosinofil jaringan 4,66 / lpb dan 31 pasien dengan kerusakan mukosa stadium 3 dengan rerata eosinofil jaringan 111,58 / lpb. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman mendapatkan hasil signifikan dengan p = 0,023 (p < 0,05), dan tingkat korelasi rendah (rs = 0,344). Kesimpulan: Terdapat hubungan positif lemah antara jumlah eosinofil jaringan dengan tingkat kerusakan mukosa pada pasien RSK.