ANALISIS KEMAMPUAN KLINIK PRATAMA DI KOTA SURABAYA DALAM MENANGANI 195 DIAGNOSIS KLINIS(Studi Di Klinik PLK Unair C, Klinik Telkom Medika, Klinik Kencana Medika dan Klinik Pravinka)
Main Author: | FAIHATUL MUKHBITIN, 101511123088 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70222/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70222/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70222/ |
Daftar Isi:
- Klinik merupakan salah satu jenis FKTP yang berfungsi sebagai gate keeper. Salah satu tugas klinik adalah menekan jumlah angka rujukan. Angka Rujukan yang tinggi dari FKTP ke FKTL masih terus menjadi sorotan. Menurut data yang didapatkan pada bulan Januari - Mei 2017, menunjukkan bahwa dari 97 klinik, 16,68% pernah melakukan rujukan non spesialistik melebihi ketentuan yang ditetapkan BPJS Kesehatan yakni >5%. Rujukan ke FKTL tersebut terjadi karena beberapa hal, diantaranya karena ketersediaan supply yang minim atau tidak lengkap. Padahal kelengkapan supply di klinik sangat mempengaruhi kemampuan klinik untuk melakukan penatalaksanaan terhadap diagnosis klinis yang menjadi kompetensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan klinik pratama di Kota Surabaya dalam menangani 195 diagnosis kilnis yang merupakan demand di era JKN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif obesrvasional, menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 4 klinik, pemilihan subyek dilakukan secara purposive, terdiri dari dokter, apoteker atau petugas logistik serta analis medis. Instrumen dalam penelitian ini menggunaka checklist dan lembar wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan dokter dalam mendiagnosis 195 diagnosis klinis termasuk dalam kategori baik, akan tetapi supply yang disediakan di klinik masih banyak yang tidak lengkap. Kesimpulan dalam penelitian ini, adalah jumlah diagnosisi klinik yang dapat ditangani dengan baik oleh klinik sangat sedikit. Dari 4 klinik, klinik PLK unair C mampu menangani 65 (33%) diagnosis klinis dengan baik, sementara di klinik lain dioagnosis yang mampu ditangani dengan baik < 33%. Kondisi ini perlu dievaluasi oleh para pembuat kebijakan agar klinik dapat meningkatkan kemampuannya dalam menangani 195 diagnosis klinis yang menjadi kompetensinya