ANALISIS HUBUNGAN HIGIENE, SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS SUSU (TOTAL PLATE COUNT, E COLI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PETERNAK SAPI PERAH DI DESA GENDRO KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN
Main Author: | RIRIN INDAH PERMATASARI, 101511123076 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70217/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70217/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70217/ |
Daftar Isi:
- Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu infeksi (Escherichia coli, Salmonella, Shigella, Askaris dll), faktor perilaku, faktor lingkungan, alergi dan keracunan. Limbah ternak sapi mengandung mikroba Escherichia coli cukup tinggi yang dapat mengkontaminasi produk susu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan higiene, sanitasi dan kualitas bakteriologis susu sapi (TPC, Escherichia coli) dengan kejadian diare pada peternak sapi perah di Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Responden merupakan peternak sapi perah di Dusun Krajan, Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan sebanyak 26 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah higiene peternak, sanitasi kandang dan kualitas bakteriologis susu sapi perah. Variabel terikat penelitian ini adalah kejadian diare pada peternak. Pengukuran higiene peternak, sanitasi kandang dan kejadian diare dengan melakukan kombinasi antara kuesioner wawancara dan observasi. Pengujian kualitas bakteriologis susu dilakukan dengan mengirim sampel susu ke Labolatorium untuk diperiksa parameter Total Plate Count dan E.coli. Analisis data menggunakan Chi Square dengan derajat kepercayaan 0,05 (α=5%). Hasil analisis menunjukkan bahwa higiene peternak berhubungan dengan kualitas bakterilogis susu dengan parameter kontaminasi Escherichia coli dengan nilai p = 0,002 (p < α), Contingency Coefficient sebesar 0,546 dan OR dibawah angka 1 (0,031). Sementara variabel lain seperti karakteristik peternak baik umur (p = 0,474), jenis kelamin (p = 0,658) dan lama bekerja (p = 0,081) tidak berhubungan dengan higiene peternak. Karakteristik peternak baik umur (p = 1,000), jenis kelamin (p = 1,000) dan lama bekerja (p = 0,218) juga tidak berhubungan dengan sanitasi kandang. Begitu juga sanitasi kandang tidak berhubungan dengan kualitas bakteriologis susu Escherichia coli (p = 0,667). Diketahui juga bahwa 100% sampel susu telah memenuhi syarat parameter Total Plate Count berdasarkan SNI-3141.1-2011 tentang Susu Segar Sapi Bagian 1. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah higiene peternak berhubungan dengan kualitas bakteriologis susu (Escherichia coli) sebagai faktor protektif. Peningkatan kebiasaan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) serta manajeman sanitasi kandang perlu dilakukan oleh peternak. Pelatihan, pengawasan dan penyebaran infomasi mengenai manajemen beternak yang berbasis higiene dan sanitasi perlu dilakukan oleh pihak terkait