HARAPAN (HOPE) UNTUK MEMILIKI ANAK PADA WANITA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI INVOLUNTARY CHILDLESS
Main Author: | ALFI QIROATUL KHOIRI, 111311133012 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70088/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70088/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70088/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran harapan untuk memiliki anak pada wanita dewasa awal yang mengalami involuntary childless. Hasil dari penelitian ini diharapkan wanita yang mengalami involuntary childless dapat menekan berbagai dampak negatif mengenai kondisinya, serta memiliki keyakinan dalam hidup bahwa siapapun dapat menjadi pribadi yang lebih baik, disertai dengan adanya motivasi serta terdapat upaya untuk mewujudkan harapannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus intrinsik. Subjek dalam penelitian ini adalah dua wanita dewasa awal yang berusia 18-40 tahun, sudah menikah minimal selama lima tahun, dan dalam kondisi belum memiliki anak. Pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik theory-based/operational construct sampling. Penggalian data pada penelitian ini adalah dengan wawancara semi-structured lalu dianalisis dengan menggunakan analisis tematik theory driven. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman bahwa wanita yang mengalami involuntary childless tetap memiliki dan mempertahankan harapan untuk memperoleh anak. Harapan ini terbangun dari tujuan yang beragam, yaitu adanya keinginan untuk mendapatkan generasi penerus keluarga dan ingin merasakan menjadi wanita yang seutuhnya. Perasaan optimis dan dorongan dari lingkungan sangat mempengaruhi subjek untuk mencapai harapannya. Strategi yang digunakan mulai dari medical check-up, inseminasi, dan IVF (In Vitro Fertilization), serta non-medis, seperti mengonsumsi beberapa makanan, melakukan pijat urut, dan tak lupa untuk selalu berdoa dan bersyukur kepada Tuhan agar selalu diberikan yang terbaik. Meskipun terdapat beberapa hambatan, seperti permasalahan dana dan waktu, hampir putus asa ketika gagal melakukan pengobatan, dan stamina yang kurang baik, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk subjek dalam menggapai harapannya untuk memiliki seorang anak.