PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU PASUNG PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Main Author: | NUR KHRIESNA HABITA, 131411123040 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/70057/1/KKC%20KK%20FKP.N%2045%20-18%20Hab%20p-Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70057/2/KKC%20KK%20FKP.N%2045%20-18%20Hab%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/70057/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Pasung adalah adalah segala tindakan pengikatan dan pengekangan fisik yang dapat mengakibatkan kehilangan kebebasan seseorang. Perilaku pemasungan oleh keluarga merupakan satu bentuk penanganan pasien gangguan jiwa yang kurang tepat. Pemasungan dilakukan atas inisiatif dari keluarga dan masyarakat dengan berbagai macam alasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap perilaku pasung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif interaksi simbolik dengan purposive sampling. Jumlah partisipan adalah 9, dilakukan wawancara secara mendalam. Analisis menggunakan analisis tema. Hasil: Dengan teknik wawancara mendalam. Tema-tema yang didapatkan seperti: pendapat perilaku pasung, kesimpulan masyarakat terhadap pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa, alasan pemasungan, alasan menolak pemasungan, ide pemasungan, metode pemasungan, harapan masyarakat, hambatan dalam pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Stigma negatif pada orang dengan gangguan jiwa membuat mereka semakin terisolasi dari kehidupan sosial. Didukung budaya Jawa yang masih kental semakin menguatkan diskriminasi pada mereka. Perilaku pasung yang dilakukan keluarga dan masyarakat merupakan cara penanganan yang tidak tepat. Dukungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah dibutuhkan untuk dapat mencapai penyembuhan dan mencegah kekambuhan. Saran: orang dengan gangguan jiwa membutuhkan intervensi dan rehabilitasi untuk dapat menjalani kehidupan layak. Intervensi dan rehabilitasi yang diperlukan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan professional secara rutin.