KINERJA PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN PROVINSI JAWA TIMUR DITINJAU DARI PRESPEKTIF ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIORAL

Main Author: BAGAS AGUS MAULANA, 071311133018
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/69983/1/ABSTRAK_Fis.AN.18%2018%20Mau%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/69983/2/FULLTEXT_Fis.AN.18%2018%20Mau%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/69983/3/JURNAL_Fis.AN.18%2018%20Mau%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/69983/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Pengukuran kinerja pada suatu organisasi sangatlah dibutuhkan, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh organisasi ini berjalan dalam mencapai tujuannya. Salah satunya adalah Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Provinsi Jawa Timur ini atau yang sering disebut dengan PPT Jawa Timur. PPT Jawa Timur ini selain merupakan satu satunya PPT yang terpadu dan satu atap dalam hal pemberian pelayananya, juga hanya terdapat SDM sebanyak sebelas orang yang dimana kesebelas orang tersebut dituntut untuk mampu menjalankan tugas dan fungsinya dalam melayani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, ditengah jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur ini mengalami peningkatan yang ditinjau dari sudut pandang organizational citizenship behavioral (OCB) dimana para anggota PPT dapat berkerja melebihi dari peran dan tanggung Jawab yang dibebankan. Penelitian ini menilai tentang kinerja PPT Jawa Timur, ditinjau dari sudut pandang OCB, menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara mendalam dengan informan, dan studi dokumen. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling karena dianggap sebagai pihak yang paling mengetahui dan memahami tentang kinerja PPT Jawa Timur dalam hal memberikan pelayanan kepada korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja dari PPT Jawa Timur dalam memberikan pelayanan kepada korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Jawa Timur sudah berjalan dengan baik namun masih dihadapkan dengan kendala, seperti masih belum memiliki shelter tersendiri serta masih adanya kendala dari para anggotanya dalam menangani korban yang tidak bisa bahasa Indonesia atau pun bahasa Jawa atau korban yang merupakan orang yang berkebutuhan kusus. Meski demikian dalam kinerjanya memberikan pelayanan PPT Jawa Timur sudah menjalankan sistem OCB yaitu mereka bersedia berkerja melebihi dari standard dan beban kerja yang diberikan, seperti rela berkerja melebihi jam kerja, bersedia membantu atau mengambil alih tugas dari temanya yang berhalangan atau memiliki masalah dalam pekerjaan, serta gaji mereka yang dibawah UMR. Hal tersebut dilakukan semata dikarenakan anggota PPT murni mengabdi untuk membantu para korban kekerasan terhadap Perempuan dan anak diwilayah Jawa Timur.