EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENATAAN RUMAH TAHANAN (STUDI KASUS PELAKSANAAN PERMENKUMHAM NO.6 TAHUN 2013 TENTANG TATA TERTIB LAPAS DAN RUTAN DI RUMAH TAHANAN “MEDAENG” SURABAYA)
Main Author: | Maria Cathalina Corina Susanto, 071411131060 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/69978/1/ABSTRAK_Fis.AN.15%2018%20Sus%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/69978/2/FULLTEXT_Fis.AN.15%2018%20Sus%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/69978/3/JURNAL_Fis.AN.15%2018%20Sus%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/69978/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Sistem pemasyarakatan yang dilaksanakan di dalam lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) merupakan salah satu rangkaian penegakan hukum yang bertujuan agar pelaku tindak kejahatan dapat menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan serta dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Untuk untuk menjamin terlaksananya pembinaan narapidana dan pelayanan tahanan, tata tertib digunakan untuk menciptakan tertib kehidupan di Lapas dan Rutan. Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian hukum dan HAM mengeluarkan kebijakan Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan sebagai pedoman pelaksanaan dan penegakan tata tertib bagi tahanan dan narapidana di seluruh Indonesia. Permasalahan penelitian yang diajukan adalah bagaimana pelaksanaan dan factor apa sajakah yang mempengaruhi pelaksanaan Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya atau biasa dikenal dengan Rutan Medaeng. Teori yang digunakan adalah teori Mazmanian dan Sabatier terkait factor-faktor yang mempengaruhi sebuah implementasi kebijakan publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan Teknik purposive yang selanjutnya dilanjutkan dengan Teknik snowball. Proses analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kemudian, untuk menguji keabsahan data penelitian digunakan Teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tata tertib di Rutan Kelas I Surabaya tidak berjalan dengan makssimal. Terdapat berbagai faktor dan kendala yang menyebabkan pelaksanaan tata tertib Rutan dan Lapas tidak dapat berjalan dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013 adalah karakteristik masalah, karakteristik kebijakan dan karakteristik lingkungan.