ANALISIS MUTU FILLET IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus spp) DENGAN METODE PDCA (Plan Do Check Action) DI PT BAHARI BIRU NUSANTARA
Main Author: | VEROSA LEGITA FIRDAUSY, 141411131116 |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/69366/1/PKL.PK.BP%2016-18%20Fir%20a%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/69366/2/PKL.PK.BP%2016-18%20Fir%20a%20LAPORAN%20PKL.pdf http://repository.unair.ac.id/69366/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Fillet kakap merah adalah salah satu produk perikanan yang memiliki nilai jual yang tinggi, tetapi mudah mengalami kemunduran mutu. Industri pengolahan perikanan yang ingin bertahan harus dapat menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsistensi mutu produk yang dihasilkan harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan konsumen, oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian mutu. Salah satu solusi untuk menganalisis permasalahan tersebut yaitu dengan metode PDCA, dimana Perencanaan (Plan) melakukan pengamatan di unit pengolahan ikan dimulai dari awal pemeriksaan ikan sampai produk akhir. Perbaikan (Do) yang dilakukan adalah pengetatan pada saat pembelian ikan, penetapan alur proses dan ketelitian pada saat proses pengemasan. Pemeriksaan (Check) memeriksa kembali mutu fillet kakap merah. Standarisasi (Action) membuat standar yang tetap untuk sistem pemeriksaan ikan disaat pembelian ikan, dan waktu proses produksi di dalam unit pengolahan ikan (SOP di unit pengolahan ikan). Tujuan praktek kerja lapang ini untuk mengetahui dan mampu menerapkan proses produksi dengan benar di PT Bahari Biru Nusantara. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif observatif. Metode deskriptif observatif yaitu metode kerja dalam suatu pemecahan masalah dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan dan menjelaskan situasi dan kondisi obyek pengamatan berdasarkan pengamatan dan fakta yang terjadi di lapangan. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara observasi, partisipasi aktif dan wawancara. Pengambilan data sekunder dilakukan dengan cara studi pustaka. PT Bahari Biru Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang mampu berkompetitif dan mampu melakukan proses produksi dengan benar, dilihat dari distribusi produk yang meningkat.