HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN PERSEPSI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA YANG BERPACARAN DI BALI

Main Author: Putu Eny Kencanawati, 111311133043
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/68973/1/ABSTRAK_Psi.04%2018%20Ken%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/68973/2/FULLTEXT_Psi.04%2018%20Ken%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/68973/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan persepsi perilaku seksual pranikah pada remaja yang berpacaran di Bali. Religiusitas menurut Glock & Stark (1966) adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlembagakan, dimana semuanya itu perlu dihayati karena memiliki makna. Religiusitas dapat dilihat dari banyak sisi yaitu, keyakinan, praktek agama, pengalaman, pengetahuan agama dan konsekuensi. Perilaku seksual pranikah menurut Sarwono (2012) adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenis maupun sesama jenis yang dimulai dari perasaan tertarik sampai berkencan, bercumbu dan bersenggama yang dilakukan sebelum adanya pernikahan yang sah secara hukum dan agama. Penelitian ini dilakukan pada subjek yang berumur 14 – 22 tahun, sedang menjalin hubungan pacaran, beragama Hindu dan bertempat tinggal di Bali, jumlah sampelnya adalah 244 orang. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner religiusitas dan kuisioner persepsi perilaku seksual pranikah pada remaja. Analisis data dilakukan dengan teknik Spearman’s Rho dengan bantuan program statistik SPSS 20 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi kedua variabel sebesar –0.187 dengan taraf signifikasi 0.003, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara religiusitas dengan persepsi perilaku seksual pranikah pada remaja yang berpacaran di Bali. Semakin tinggi pengetahuan agama yang dimiliki seseorang maka persepsi perilaku seksual pranikahnya akan negatif atau cenderung menjauhi perilaku seksual pranikah.