TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) DI UPTD BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERIKANAN BUDIDAYA (BPTPB). UK BAT SENDANGSARI, KABUPATEN KULONPROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Main Author: SOFI SONIA KARBELA, 141411133042
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/68954/2/PKL%20PK%20BP%20194-17%20Kar%20tt-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/68954/1/PKL%20PK%20BP%20194-17%20Kar%20tt.pdf
http://repository.unair.ac.id/68954/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Ikan gurami (Osphronemus gouramy) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dipilih untuk dipelihara. Produksi ikan gurami di Indonesia pada tahun 2011 adalah 64.652 ton, kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi 84.681 ton dan tahun 2013 menjadi 94.605 ton. Permintaan pasar ikan gurami cukup tinggi, tetapi kondisi produksi ikan gurami tergolong masih rendah. Tingginya permintaan ikan gurami dikarenakan memiliki keunggulan, yaitu dapat berkembangbiak secara alami, bersifat pemakan segala, dan dapat hidup di air tergenang, bersifat sangat peka terhadap suhu rendah dan memiliki organ pernapasan tambahan yaitu labirin. Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui teknik pembenihan ikan gurami di UPTD Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) DI UK BAT Sendangsari, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, partisipasi aktif dan wawancara. Teknik pembenihan ikan gurami meliputi: persiapan kolam, persiapan sarang, seleksi induk, pemberian pakan, pemijahan, pemisahan sarang dan pemanenan telur, pemisahan dan penghitungan telur, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih, pemberian pakan larva dan benih, monitoring hama dan penyakit. Permasalahan yang dihadapi dalam teknik pembenihan adalah tidak adanya laboratorium sehingga sulitnya identifikasi penyakit yang ada pada ikan gurami. Peningkatan produksi pembenihan ikan gurami dapat tercapai dengan baik apabila ditunjang dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang tepat sehingga nantinya dapat mengembangkan produksi ikan gurami.