KOMBINASI KALSIUM HIDROKSIDA-PROPOLIS TERHADAP JUMLAH KOLONISASI Lactobacillus acidophilus
Main Author: | LEVIENA MERLYNIKE LEO, 021411131114 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/68736/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/68736/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/68736/ |
Daftar Isi:
- Kalsium hidroksida merupakan bahan kedokteran gigi yang digunakan sebagai bahan pulp capping. Dari penelitian Rosyida (2016) diketahui bahwa dari 30 kasus perawatan pulp capping direk dengan bahan kalsium hidroksida, hanya terdapat 11 kasus (36,70%) yang dikategorikan berhasil. Kelemahan kalsium hidroksida menyebabkan banyak peneliti mencari bahan alternatif, yaitu dengan menambahkan bahan yang berasal dari alam. Propolis dalam bidang kedokteran gigi telah lama digunakan karena kemampuannya sebagai anti inflamasi, anti mikroba, anti jamur, dan dapat menyembuhkan bekas luka. Penambahan ekstrak propolis pada kasium hidroksida diharapkan dapat memperbaiki fungsi kalsium hidroksida. Tujuan: Mengetahui pengaruh kombinasi kalsium hidroksida-propolis terhadap jumlah kolonisasi bakteri Lactobacillus acidophilus. Metode: Penelitian menggunakan 4 kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8 replikasi. Kelompok 1 merupakan kombinasi kalsium hidroksida-propolis dengan perbandingan 1:1, kelompok 2 perbandingannya 1:1.5, kelompok 3 perbandingannya 1:2, dan kelompok kontrol positif menggunakan kalsium hidroksida - aquadest steril. Masing-masing sampel direndam dalam saliva selama 1 jam, lalu dicuci dengan PBS. Sampel dimasukkan ke suspensi Lactobacillus acidophilus, ditumbuhkan selama 24 jam, lalu diambil dan dimasukkan ke dalam media BHIB, divortex selama 1 menit. Sebanyak 0,1 ml suspense Lactobacillus acidophilus dimasukkan dalam MHA, ditumbuhkan selama 24 jam. Kemudian jumlah koloni dihitung. Hasil: Didapatkan jumlah kolonisasi bakteri lebih sedikit pada kelompok 3 dibanding kelompok 2, kelompok 2 dibanding kelompok 1, dan kelompok 1 dibanding kelompok kontrol. Jumlah kolonisasi bakteri paling sedikit didapatkan pada kelompok sampel 3 yang jumlah ekstrak propolisnya paling banyak. Simpulan: Kombinasi kalsium hidroksida-propolis dengan perbandingan 1:2 paling efektif menghambat kolonisasi bakteri Lactobacillus acidophilus