KONSENTRASI HAMBAT MINIMAL DAN BUNUH MINIMAL EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO TERHADAP BAKTERI Aggregatibacter actinomycetemcomitans
Main Author: | RIZQY HANIFAH AMELINDA, 021411131078 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/68715/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/68715/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/68715/ |
Daftar Isi:
- Karies merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dan paling sering terjadi di dunia. Karies profunda merupakan lanjutan dari lesi karies dimulai dari setengah dentin. Bakteri karies profunda yang paling resisten adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Saat ini bahan alami seperti kulit buah kakao dapat menjadi alternatif bahan antibakteri karena mengandung bahan kimia aktif yang mampu menghambat dan membunuh bakteri penyebab karies. Pada penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa kulit buah kakao memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Tujuan: Untuk membuktikan efek konsentrasi ekstrak kulit buah kakao terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Metode: Uji antibakteri dilakukan dengan menggunakan ekstrak kulit buah kakao dengan konsentrasi 1,04%, 1,56%, 2,09%, 2,61%, dan 3,125%. 6 tabung reaksi diisi dengan media BHIB ditambah 0,1 ml suspensi bakteri dan 1 tabung berisi media BHIB saja. Kemudian 5 tabung ditambahkan ekstrak dengan berbagai konsentrasi. Diinkubasi pada anaerobic jar dalam inkubator pada suhu 37oC selama 24 jam. Selanjutnya di streaking pada media Nutrient Agar lalu diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Penentuan konsentrasi hambat minimal (KHM) dan konsentrasi bunuh minimal (KBM) dengan penghitungan manual. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah kakao memiliki efek entibakteri terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dengan konsentrasi 1,56% merupakan KHM dan konsentrasi 2,61% sebagai KBM. Kesimpulan: Pada konsentrasi tertentu, ekstrak kulit buah kakao memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.