Daftar Isi:
  • Warung kopi bisa kita temui dimana saja, hidangan sederhana, harga murah, cukup menjadi solusi untuk kepenatan masyarakat. Masyarakat menengah maupun kebawah berkunjung ke warung kopi. Para penggemar vespa pun tak luput dari mengunjungi warung kopi. Namun kegiatan yang dilakukan di warung kopi satoe darah berbanding terbalik dengan image kawasan religi Ampel dimana warung kopi tersebut berdiri. Warung kopi satoe darah menarik untuk diteliti karena sebagai tempat yang menjadi berkumpulnya para penggemar vespa di wilayah Ampel. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana fungsi warung kopi satoe darah bagi kalangan penggemar vespa gembel di wilayah Ampel Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian ini di jalan Nyamplungan gang enam Surabaya keluarahan Ampel Kecamatan Semampir, karena disitulah warung kopi satoe darah berdiri. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam pada 8 informan. Teknik analisis data kualitatif secara kualitatif dengan menggunakan teori fungsionalisme Branislaw Malinowski. Hasil penelitian ini menunjukkan fungsi warung kopi satoe darah untuk memenuhi kenyamanan pribadi juga sebagai media untuk mengekspresikan diri para penggemar vespa