Pembagian Kerja dalam Keluarga Petani Tembakau pada Musim Kemarau di Dusun Tattat, Desa Patarongan, KecamatanTorjun, Kabupaten Sampang, Madura

Main Author: Prilly Paradnya Dewi, 071311733087
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/67531/1/Fis.ANT.41.17%20.%20Dew.p%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/67531/2/Fis.ANT.41.17%20.%20Dew.p%20-%20SEC.pdf
http://repository.unair.ac.id/67531/14/Fis.ANT.41.17%20.%20Dew.p%20-%20JURNAL.pdf
http://repository.unair.ac.id/67531/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Berdasarkan observasi peneliti, istri petani tembakau di Dusun Tattat, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang bekerja diperkebunan miliknya, serta bekerja sebabagai buruh tani di perkebunan lain. Bekerjanya istri petani tembakau di perkebunan miliknya dan di perkebunan lain, membuat penelitian ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan metode Etnografi dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan observasi dan wawancara mendalam kepada 8 orang informan yang terdiri dari 4 laki-laki yang bekerja sebagai petani tembakau di Dusun Tattat, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang dan 4 perempuan yang merupakan istri petani tembakau. Peneliti juga mendokumentasikan tahap-tahap pengumpulan data untuk memperoleh data yang sesuai dengan fokus penelitian. Peneliti menggunakan teori Nature dan Nurture serta teori Struktural Fungsional yang dikemukakan oleh Redcliffe Brown untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembagian kerja pada keluarga petani tembakau di Dusun Tattat berdasarkan kesepakatan antara suami dan istri. Istri petani tembakau di Dusun Tattat ada yang bekerja di lahan miliknya sendiri dan ada yang bekerja sebagai buruh tani tembakau di lahan milik orang lain. Proses pembagian kerja antara istri yang bekerja dilahan sendiri sama dengan istri yang bekerja sebagai buruh tani tembakau di lahan lain pada setiap proses pembibitan, penanaman, pemanenan dan pengolahan tembakau. Perbedaanya adalah istri yang bekerja sebagai buruh tani tembakau mendapatkan upah, sedangkan istri yang bekerja dilahan sendiri tidak mendapatkan upah. Hal tersebut, berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pada keluarga petani tembakau yang istrinya bekerja di lahan miliknya sendiri dan istri yang bekerja sebagai buruh tani tembakau di lahan milik orang lain.