PERBEDAAN ANTARA TINGGI BADAN KETURUNAN ENDOGAMI KERABAT DAN KETURUNAN EKSOGAMI(Studi Perbandingan Tinggi Badan Pada Masyarakat Desa Rapa Daya dan Desa Bundah Kabupaten Sampang)
Main Author: | Galuh Tuhu Rahayu, 071311733038 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/67456/1/Fis.ANT.39.17%20.%20Rah.p%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/67456/2/Fis.ANT.39.17%20.%20Rah.p%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/67456/14/Fis.ANT.39.17%20.%20Rah.p%20-%20JURNAL.pdf http://repository.unair.ac.id/67456/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Endogami kerabat adalah perkawinan dengan salah satu anggota yang masih dianggap sebagai satu kerabat. Hal tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap gene pool suatu populasi tertentu. Tingkat homozigot akan naik berlawanan dengan menurunnya heterozigot pada populasi. Hal tersebut menimbulkan permasalahan biologis termasuk tinggi badan, yang dalam pertumbuhannya sangat berpengaruh pada aspek genetis dan lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh endogami kerabat di Desa Rapa Daya - Sampang dengan tinggi badan keturunan yang dihasilkan, jika dibandingkan dengan keturunan hasil perkawinan eksogami di Desa Bundah - Sampang. Dilakukan wawancara terhadap 80 sampel keturunan endogami tentang silsilah keluarga untuk mendapatkan hubungan istri dan suami. Selain itu dilakukan pengukuran tinggi badan 80 sampel keturunan endogami kerabat dan 80 sampel keturunan eksogami yang kemudian di bandingkan. Hasil pengukuran diolah dengan menggunakan Uji T analisis uji beda dengan taraf kepercayaan sebesar 5%. Hasil perhitungan menunjukkan nilai signifikansinya adalah 0.001 yang artinya hipotesis (H1) diterima. Dengan demikian berarti ada perbedaan yang signifikan antara tinggi badan keturunan yang menikah secara endogami kerabat dan tinggi badan yang menikah secara eksogami.