POLA KADAR FERITIN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG ANEMIA

Main Author: ZAHRINA FUADATY, 151410113015
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/67392/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67392/2/tugas%20akhir%20zahrina%20full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/67392/
Daftar Isi:
  • Pada penyakit ginjal kronik, anemia merupakan kondisi yang umum ditemukan, yang mana prevalensi serta keparahannya meningkat sesuai dengan peningkatan keparahan dari pasien GGK. Feritin adalah protein penyimpan zat besi utama yang ditemukan pada jaringan tubuh manusia. Fungsi feritin ialah sebagai penyimpanan zat besi terutama di dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Serum feritin dan saturasi transferin merupakan alat utama untuk menilai manajemen besi pada pasien anemia dengan GGK. Metode Pengambilan data dilakukan dengan metode observasional analitik yaitu metode yang menganalisis data sekunder dengan cara consecutive sampling (berurutan). Data diambil selama 6 bulan dengan jumlah 50 sampel. Hasil Pada stadium 1 dan 2 terdapat 0% dengan kadar feritin menurun, normal dan meningkat. Pada stadium 3 terdapat 0% dengan kadar feritin menurun, 100% dengan kadar feritin normal dan 0% dengan kadar feritin meningkat. Pada stadium 4 terdapat 0% dengan kadar feritin menurun, 78% dengan kadar feritin normal dan 22% dengan kadar feritin meningkat. Pada stadium 5 terdapat 0% dengan kadar feritin menurun, 6% dengan kadar feritin normal dan 94% dengan kadar feritin meningkat. Kesimpulan Tidak didapatkan penderita gagal ginjal kronik yang anemia pada stadium 1 dan stadium 2. Pada stadium 3 semua penderita gagal ginjal kronik yang anemia memiliki kadar feritin normal. Pada stadium 4 penderita gagal ginjal kronik yang anemia rata-rata memiliki kadar feritin normal yaitu sebanyak 78%. Pada stadium 5 penderita gagal ginjal kronik yang anemia rata-rata memiliki kadar feritin meningkat yaitu sebanyak 94%.