HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DENGAN HARGA DIRI LANSIA DI PANTI WERDHA SURABAYA

Main Author: MUHAMMAD SAELINDRA, 131511123090
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/67086/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/67086/2/Skripsi_IR_Muhammad_Saelindra_131511123090.pdf
http://repository.unair.ac.id/67086/
Daftar Isi:
  • Proses menua dapat menimbulkan perubahan mental, psikososial dan penurunan kondisi fisik yang dapat tingkat kemandirian dalam aktivitas seharihari. Salah satu konsekuensinya adalah penurunan harga diri sehingga memiliki perasaan tidak berguna serta tidak berharga. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara tingkat kemandirian dengan harga diri pada lansia. Metode: Peneltian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan crosssectional dengan propotional sampling. Total populasi 143 lansia dan didapat sampel 71 lansia sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis menggunakan Spearman’s. Variabel independen adalah tingkat kemandirian dan variabel dependen adalah harga diri. Hasil: Terdapat hubungan antara tingkat kemandirian dengan harga diri (p = 0,568). Lansia yang dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri menimbulkan dampak terhadap harga dirinya. Sehingga lansia yang mandiri dapat memiliki harga diri yang tinggi, tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Diskusi: Lansia yang dapat memenuhi aktivitas sehari-hari secara mandiri dapat memiliki harga diri yang tinggi. Sehingga lansia selalu berpikir positif, menerima perubahan yang terjadi pada dirinya dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar serta untuk peneliti selanjutnya lebih mengembangkan lagi hasil dari penelitian ini pada lansia yang berjenis kelamin laki-laki, faktor yang mempengaruhi perubahan harga diri lansia baik di panti maupun di komunitas serta dapat dijadikan referensi