SUPLEMENTASI GLUTATION IN VITRO PADA PROSEDUR PREPARASI SPERMA DAN KRIOPRESERVASI UNTUK MENINGKATKAN MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA MANUSIA

Main Author: MAITRA DJIANG WEN, 011182103
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/66989/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/66989/2/full%20tesis%20dr%20Maitra%20D%20W%20SpAnd1.compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/66989/
Daftar Isi:
  • Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan suplementasi glutation in vitro pada prosedur sentrifugasi kolom bertingkat dan kriopreservasi dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa pasien infertil dengan oligoasthenoteratozoospermia. Penelitan ini merupakan penelitian laboratoris yang dirancang dengan metode quasi eksperimental. Penelitian dilaksanakan di Klinik Andrologi RSU. Dr Soetomo dan Laboratorium Fertilisasi in vitro Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Unair, mulai bulan dari Juli s/d Desember 2014. Populasi penelitian ini adalah pasien infertil yang datang ke klinik Andrologi RSU dr. Soetomo Surabaya. Jumlah pasien yang masuk dalam penelitian ini adalah 10 pasien. Semua ejakulat pasien dilakukan analisis semen rutin, dilanjutkan dengan pembagian tiap ejakulat dalam 2 kelompok perlakuan awal: (A) mini Density Gradient Centrifugation (DGC) glutation +; (B) mini DGC glutation -. Kemudian setelah perlakuan awal, dibagi menjadi 4 kelompok lanjutan: (A1) DGC glutation +, Kriopreservasi glutation +; (A2) DGC glutation +, Kriopreservasi Glutation –; (B1) DGC Glutation -, Kriopreservasi Glutation +; (B2) DGC Glutation -, Kriopreservasi Glutation -. Pemeriksaan motilitas dan viabilitas dilakukan pada tiap tahap perlakuan. Hasil pemeriksaan kemudian dianalisis, dibandingkan, dan dihitung secara statistik untuk dinilai perbedaannya. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok A & B, rata-rata motilitas adalah 64,6% & 54,3%; rata-rata viabilitas adalah 64,1% & 56%. Dapat dilihat bahwa rata-rata motilitas dan viabilitas sperma pada kelompok A lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok B, namun tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Pada kelompok A1 & B2, rata-rata motilitas adalah 15,25 & 5,75; ratarata viabilitas adalah 6,3% & 0,7%. Dapat dilihat bahwa rata-rata motilitas dan viabilitas sperma pada kelompok A1 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok B2 secara bermakna (p=0,000; p=0,001; CI 95%). Hasil uji lanjut dengan analisis varian menunjukkan perbedaan bermakna pada kelompok A1 dibandingkan dengan B2 (p< 0,007; CI95%). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa suplementasi glutation in vitro pada prosedur sentrifugasi kolom bertingkat dan kriopreservasi dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa pasien infertil dengan oligoasthenoteratozoospermia