MORAL DISENGAGEMENT PADA PEMANDU KARAOKE YANG BERPROFESI SEBAGAI PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERSELUBUNG

Main Author: RENNA GINANJAR AGUNG WANODYA, 111514253018
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/66920/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/66920/2/TESIS_RENNA%20GINANJAR%20AGUNG%20WANODYA_111514253018.pdf
http://repository.unair.ac.id/66920/
Daftar Isi:
  • Kegiatan prostitusi yang pada awalnya terbuka, berubah menjadi kegiatan prostitusi terselubung. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya wanita pemandu karaoke yang juga bekerja sebagai pekerja seks komersial dengan berkedok pada pekerjaan utamanya. Pekerjaan memandu karaoke yang masih diberi label positif berubah menjadi negatif. Berbagai macam faktor yang melatarbelakangi wanita-wanita tersebut untuk bekerja sebagai pekerja seks komersial terselubung. Faktor-faktor tersebut dibantu dengan adanya moral disengagement pada pemandu karaoke, sehingga pemandu karaoke tersebut melakukan pekerjaan yag melanggar norma. Moral disengagement pada pemandu karaoke terjadi karena adanya beberapa perilaku yang mendukung. Penelitian ini menganalisis proses moral disengagement pada pemandu karaoke yang berprofesi sebagai pekerja seks terselubung menggunakan teori moral disengagement. Teori ini menjelaskan bahwa ketika individu melakukan perilaku yang melanggar norma, maka individu tersebut mengalami proses mekanisme melalui perilaku-perilaku yang menyebabkan moral disengagement seperti moral justification, displacement responsibility, diffusion responsibility, distortion of consequences, attribution of blame, dan dehumanization. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus instrumental. Penggalian data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam terhadap dua wanita pemandu karaoke yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial terselubung. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis tematik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kedua pemandu karaoke yang bekerja sebagai pekerja seks komersial terselubung menunjukan perilaku-perilaku yang menimbulkan terbentuknya moral disengagement. Kedua partisipan samasama melakukan tujuh perilaku, tetapi partisipan yang berlatar belakang sakit hati lebih banyak melakukan macam-macam perilaku antisosial yang menimbulkan moral disengagement daripada yang berlatar belakang ekonomi. Latar belakang sakit hati memicu timbulnya sifat gaya hidup hedonisme sehingga digolongkan sebagai materialistic value oriented (MVO). Terdapat pendapat baru pada penelitian yaitu kedua partisipan tidak memunculkan adanya perilaku dehumanization pada dimensi empathy maupun moral identity.