POTENSI +dalethyne TERHADAP PENINGKATAN EPITELISASI DAN PENURUNAN EKSPRESI TUMOR NECROSIS FACTOR-α (TNF-α) PADA LUKA DI KULIT Rattus novergicus YANG DIINFEKSIKAN BAKTERI METHICILLIN RESISTANT Staphylococcus aureus (MRSA) Penelitian Eksperimental Laboratorium
Main Author: | WILLIAM SAYOGO, 091514353001 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/66578/1/TI.%2003-17%20Say%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/66578/2/TI.%2003-17%20Say%20p%20fulltext.pdf http://repository.unair.ac.id/66578/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Proses penyembuhan luka merupakan bagian regenerasi jaringan kulit untuk memperbaiki kerusakan. Proses ini akan terhambat dengan adanya infeksi bakteri, terutama bakteri MRSA (methicillin resistant Staphylococcus aureus) yang resisten terhadap antibiotik dan mampu membentuk lapisan biofilm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek topikal +dalethyne terhadap epitelisasi pada proses penyembuhan luka terinfeksi MRSA di kulit tikus wistar. Tiga puluh enam ekor tikus Wistar, berumur 3 bulan, dibagi dalam 6 kelompok: 2 kelompok tikus dengan luka tanpa diinfeksi MRSA, 2 kelompok tikus dengan luka diinfeksi MRSA tanpa +dalethyne , 2 kelompok tikus dengan luka diinfeksi MRSA dan diberi +dalethyne (semua kelompok dikurbankan pada hari ke-4 dan hari ke-6). Perlukaan pada kulit punggung dengan cara diinsisi menggunakan pisau sepanjang 2 cm dan kedalaman sampai subkutan. Luka pada kontrol positif diinfeksikan MRSA, kelompok perlakuan diinfeksikan MRSA dan diaplikasikan +dalethyne. Setelah itu dikurbankan masing-masing kelompok pada hari ke-4 dan ke-6, jaringan kulit difiksasi dan dibuat preparat dan diberi pewarnaan Hemaktosilin Eosin. Panjang epitel diukur menggunakan Optilab yang dipasang pada mikroskop cahaya dan penghitungan jumlah ekspresi TNF-α dilakukan pewarnaan IHC lalu dihitung dengan mikroskop cahaya. Data panjang epitel dan jumlah ekspresi TNF-α dianalisis dengan membandingkan median. Panjang epitel pada kelompok luka diinfeksi MRSA dan diberi +dalethyne lebih tinggi (450;675) dibandingkan kelompok luka diinfeksi MRSA tanpa +dalethyne (200;400) baik pada hari ke-4 dan ke-6, sedang jumlah ekspresi TNF-α kelompok luka diinfeksi MRSA dan diberi +dalethyne (13; 7) lebih tinggi signifikan pada hari ke-4 dan ke-6 dibanding kelompok luka diinfeksi MRSA tanpa +dalethyne (14; 26,5). Kesimpulan aplikasi topikal +dalethyne mempercepat epitelisasi dan menurunkan ekspresi TNF-α pada proses penyembuhan luka kulit tikus yang terinfeksi MRSA.