EVALUASI PROGRAM KLINIK SANITASI (PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS) BAGI PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BTA (+) DI KABUPATEN NGANJUK

Main Author: RATNANINGTYAS WAHYU KUSUMA WARDANI, 101514353009
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/66544/1/TKL.05%20-17%20War%20e%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/66544/2/TKL.05%20-17%20War%20e%20fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/66544/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Klinik sanitasi merupakan salah satu upaya Puskesmas yang dilaksanakan secara integratif berhubungan dengan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi pada penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan permukiman, salah satunya adalah tuberculosis. Perubahan perilaku hidup sehat bagi pasien dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan pasien TB merupakan bentuk intervensi dari program klinik sanitasi. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan desain bangun cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Nganjuk dengan pengambilan 5 puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan kecukupan dari komponen output untuk kategori jumlah pasien TB BTA(+)yang mendapatkan konseling dalam kategori kurang. Target inspeksi adalah seluruh pasien TB BTA(+) yang berhasil dikonseling harus di inspeksi. Banyakanya jumlah pasien yang berhasil dikonseling dalam jumlah sedikit atau < 50% menyebabkan target untuk kegiatan inspeksi dalam kategori baik. Faktor yang mempengaruhi ketidak berhasilan cakupan output dan outcome salah satunya yakni belum terjalinnya kerja sama lintas program untuk mempermudah sistem rujukan dipuskesmas sesuai dengan Permenkes RI No 13 tahun 2015 dan kerja sama lintas sektor dalam kegiatan inspeksi dan intervensi. Kesimpulan : ketidak berhasilan jumlah kunjungan pasien TB BTA(+) ke klinik sanitasi akibat masih belum berjalannya sistem rujukan pasien TB ke klinik sanitasi karena tidak adanya kerja sama lintas program di dalam Puskesmas. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjalankan klinik sanitasi adalah diperlukan kebijakan dari kepala Puskesmas untuk membuat TIM Pelaksana dalam kegiatan klinik sanitasi. Sehingga tujuan dari program dapat tercapai.