HUBUNGAN ANTARA JUMLAH SEL T-CD4+ DENGAN PROFIL MIKROORGANISME PENYEBAB DIARE KRONIS PADA PASIEN HIV/AIDS Penelitian Analisis Observasional Cross Sectional di Unit Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
Main Author: | FEBE ADRIANA HABELINA, 011080217 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/66479/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/66479/2/FULLTEXT%20PENELITIAN%20FEBE%20ADRIANA%20HABELINA.pdf http://repository.unair.ac.id/66479/ |
Daftar Isi:
- Komplikasi tersering pada pasien HIV/AIDS adalah diare kronis, terutama bila sel T-CD4+ <50sel/μL. Diare kronis dapat mengakibatkan malnutrisi begitu pula sebaliknya, sehingga meningkatkan morbiditas & mortalitas. Sampai sekarang belum ada data mikroorganisme penyebabnya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Diduga ragam mikroorganisme penyebabnya berhubungan dengan jumlah sel T-CD4+. Tujuan: Mengetahui hubungan antara jumlah sel T-CD4+ dengan profil mikroorganisme penyebab diare kronis pada pasien HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik berdesain crosssectional pada pasien HIV/AIDS dengan diare kronis di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Kriteria inklusi : Berusia ≥13 tahun, bersedia menandatangani informed for consent serta informed consent. Kriteria eksklusi : pasien yang mengkonsumsi antibiotik/antiparasit dalam 24 jam terakhir, mengkonsumsi antijamur, berusia >60tahun. Identifikasi mikroorganisme menggunakan kultur feses, feses lengkap, pengecatan Gram, Trichrome & Ziehl- Neelsen. Jumlah sel T-CD4+ dihitung menggunakan Flow Cytometer BD FACSCaliburTM System. Hasil: 31 pasien menjadi subjek penelitian. Infeksi bakteri terbanyak Esherichia Coli patogen yang resisten terhadap Ampicillin & Ceftriaxone. Infeksi jamur terbanyak spesies Candida yang sensitif terhadap Fluconazole, Variconazole, Amphotericin B, Micafungin, Caspofungin & Flucytocine. Infeksi protozoa terbanyak Blastocystis. Tidak ditemukan infeksi cacing. Rerata jumlah sel T-CD4+ subjek penelitian 31,77 sel/μL. Data diolah menggunakan uji analisis Fisher’s (p = 0,369). Kesimpulan: Pasien HIV/AIDS dengan sel T-CD4+≤ 50 sel/μL yang mengalami diare kronis cenderung terinfeksi multipel mikroorganisme dibandingkan pasien dengan sel T-CD4+> 50 sel/μL, namun jumlah sel T-CD4+ belum dapat digunakan sebagai penduga ragam mikroorganisme penyebab diare kronisnya