ANALISIS PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA KLINIK PRATAMA (Studi Pada Klinik Pratama Rawat Inap X dan Klinik Pratama Non Rawat Inap Y)
Main Author: | FATHUL MUNIR DAROSA, 101514453022 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/66200/1/ABSTRAK_TKA.26%2017%20Dar%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/66200/2/FULLTEXT_TKA.26%2017%20Dar%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/66200/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Masalah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini adalah rerata pendapatan kapitasi per bulan Klinik Pratama Rawat Inap X sebesar Rp.16.434.000,00 dan Klinik Pratama Non Rawat Inap Y sebesar Rp.3.024.000,00 masih di bawah pendapatan kapitasi ideal. Rerata pendapatan kapitasi tersebut merupakan cerminan dampak kinerja klinik pratama secara keseluruhan. Balanced scorecard merupakan pendekatan manajemen kinerja yang komprehensif sehingga mampu menjawab tuntutan peningkatan kinerja dari seluruh perspektif. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rekomendasi peningkatan kinerja klinik Pratama Rawat Inap X dan Klinik Pratama Non Rawat Inap Y dengan analisis perspektif balanced scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian analytic observational dengan rancang bangun cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan dan pelanggan Klinik Pratama Rawat Inap X dan Klinik Pratama Non Rawat Inap Y. Hasil menunjukkan kinerja Klinik Pratama Rawat Inap X dalam perspektif karyawan: karyawan cukup puas, perspektif pelanggan: pelanggan puas, perspektif BPJSK: pencapaian nilai rekredensialing: B dan pencapaian QI-9: kurang, dan perspektif shareholders: belum memiliki target kinerja keuangan yang jelas namun diakui oleh shareholders bahwa keuntungan belum memuaskan. Kinerja Klinik Pratama Non Rawat Inap Y dalam perspektif karyawan: karyawan cukup puas, perspektif pelanggan: pelanggan puas, perspektif BPJSK: pencapaian nilai rekredensialing: C dan pencapaian QI-9: kurang, dan perspektif shareholders: tidak memiliki target kinerja keuangan namun diakui oleh shareholders bahwa keuntungan belum memuaskan. Rekomendasi diprioritaskan pada sosialisasi visi, pencukupan kebutuhan karyawan, penghargaan karyawan, peningkatan kompetensi karyawan, kepedulian lingkungan, peningkatan proses operasi, manajemen pelanggan, inovasi, dan pelaksanaan Prolanis dan edukasi kelompok Risti.