PENERAPAN METODE HIRARC PADA PEKERJAAN PENGELASAN LEG SUPPORT H-BEAM 150 DI WORKSHOP TIMUR PT. REFINDO INTISELARAS INDONESIA

Main Author: AL FARUQI LIESTYONO, 151411713038
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/65751/1/ABSTRAK_FV.HKK.43%2017%20Lie%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/65751/2/FULLTEXT_FV.HKK.43%2017%20Lie%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/65751/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Metode HIRARC adalah metode untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan risiko dari suatu aktivitas pekerjaan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian risiko, dan menentukan pengendalian risiko pada pekerjaan pengelasan leg support H – Beam 150 di workshop timur PT. Refindo Intiselaras Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (observasi) yang bersifat cross sectional atau dilakukan dalam periode waktu tertentu. Sasaran penelitian ini adalah pekerjaan pengelasan (welding process) yang ada di perusahaan. Data primer dikumpulkan dengan cara observasi menggunakan lembar job safety analysis serta data sekunder berupa profil perusahaan dan instruksi kerja pekerjaan pengelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahaya yang teridentifikasi adalah squatting dan bending the back, kebisingan, radiasi sinar UV, percikan bunga api (spatter), welding fumes, terkena gerinda, terkena gas cutting, terhirup partikel painting, tertabrak kendaraan, lingkungan kerja yang panas dan lain sebagainya. Penilaian risiko yang dilakukan didapatkan hasil 6 tahapan kegiatan berisiko dengan kategori rendah (low risk), 14 tahapan kegiatan berisiko dengan kategori menengah (moderate risk), dan 1 tahapan kegiatan berisiko dengan kategori tinggi (high risk). Pengendalian risiko yang dilakukan adalah pengendalian teknis (general exhaust ventilation, kipas angin, air minum, dan sekat portable), pendekatan administrative (medical check – up setiap tahun sekali), pendekatan manusia (sertifikasi operator las), penyediaan alat pelindung diri (welding mask, respirator, safety gloves, safety helmet, ear – plug, pelindung kaki, dan safety shoes), dan pengalihan risiko berupa asuransi kesehatan.