PERAN OTONOMI PEREMPUAN DALAM MODEL PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KOTA SURABAYA
Main Author: | HILMI YUMNI, 101317087320 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/65051/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/65051/2/DISERTASI%20HILMI%20YUMNI%20101317087320.pdf http://repository.unair.ac.id/65051/ |
Daftar Isi:
- Kehamilan dalam perkembangannya mempunyai risiko mengalami komplikasi. Identifikasi risiko melalui kunjungan antenatal. Terbukti angka kunjungan di salah satu Puskesmas Kota Surabaya K1: 81,90 %, K4: 70,79. Fenomena ini menunjukkan pemanfaatan antenatal care belum optimal dikarenakan tidak ada otonomi perempuan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian menjelaskan peran otonomi perempuan dalam model pemanfaatan antenatal care yang dibentuk dari faktor sikap, dukungan keluarga, dukungan kader kesehatan, dukungan tokoh masyarakat, otonomi perempuan dan efikasi diri dengan mediator intensi. Otonomi perempuan ini sebagai representasi perceived behavior control pada theory of planned behavior. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara observasional melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan Puskesmas secara proportional multi stage random sampling, didapatkan 13 Puskesmas mewakili Kota Surabaya. Populasinya seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Kota Surabaya. Jumlah sampel 265 ibu hamil dipilih secara purposive sampling. Analisis secara deskriptif dan inferensial, pengujian hubungan kausal melalui metode Structural Equation Models (SEM). Hasil uji statistik menunjukkan Goodness of Fit bahwa model struktural sudah cocok dengan data yang ada (model fit), artinya model pemanfaatan antenatal care yang dibentuk dari faktor sikap, dukungan keluarga, dukungan kader kesehatan, dukungan tokoh masyarakat, otonomi perempuan dan efikasi diri dengan mediator intensi fit dengan data empiris dan peran otonomi perempuan dalam diagram jalur memiliki nilai P-value yang ≤ 0,05 yang menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan antenatal care. Temuan baru hasil penelitian membuktikan bahwa konsep perceived behavioral control dalam theory of planned behavior yang diperkuat dan di representasikan dalam bentuk otonomi perempuan terbukti memberi pengaruh terhadap pemanfaatan antenatal care. Otonomi perempuan sebagai control ability dapat meningkatkan akses perempuan terhadap pelayanan kesehatan reproduksi. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan program pelibatan pasangan (suami & isteri) dan menjadi landasan dalam membuat program pemberdayaan perempuan. Rekomendasi penelitian lanjutan otonomi perempuan ini dapat dikembangkan dalam aspek lain yang berkaitan dengan pemenuhan hak kesehatan reproduksi.