KARAKTERISASI DAN PENGARUH SEL PUNCA DARAH MENSTRUASI TERHADAP JUMLAH FOLIKEL OVARIUM Penelitian Eksperimental pada Tikus Model Kegagalan Ovarium

Main Author: Birama Robby Indraprasta, dr., -
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/64685/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/64685/2/Penelitian%20dr%20Birama%20Robby%20Indraprasta%20%28Prodi%20Obstetri%20%26%20Ginekologi%20FK%20UNAIR%29.pdf
http://repository.unair.ac.id/64685/
Daftar Isi:
  • sitotoksik kemoterapi. Sel punca darah menstruasi (MenSCs) merupakan sumber sel punca mesenkimal alogenik yang menjanjikan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi karakterisasi dan pengaruh MenSCs terhadap jumlah folikel pada tikus model kegagalan ovarium yang diinduksi cisplatin. Metode: MenSCs didapatkan dari wanita sehat dengan teknik kombinasi sentrifugasi gradien densitas dengan plastic-adherence. Kemudian diberi label PKH26 sebelum disuntikkan ke tikus. Tiga puluh tikus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kontrol, cisplatin, dan cisplatin+MenSCs. Tikus model kegagalan ovarium dibuat dengan cara menyuntikkan cisplatin 5 mg/kgBB IP. Kemudian satu minggu setelah pemberian cisplatin, disuntikkan MenSCs 2x106 IV melalui ekor tikus. Pemeriksaan jumlah folikel dilakukan pada 2 minggu setelah pemberian MenSCs. Hasil: Analisis imunositokimia menunjukkan bahwa MenSCs mengekspresikan penanda permukaan sel punca mesenkimal (CD73, CD90, CD105). Identifikasi sel berlabel PKH26 membuktikan bahwa MenSCs telah homing menuju ovarium. Pada kelompok cisplatin+MenSCs, jumlah folikel primordial, primer, sekunder, dan tersier lebih tinggi dibandingkan kelompok cisplatin (p=0.000, p=0.016, p=0.030, p=0.019, berturut-turut). Kesimpulan: Penelitian pada tikus model kegagalan ovarium, pemberian MenSCs dengan bukti karakterisasi penanda permukaan sel punca dan homing, dapat memperbaiki perkembangan folikel ovarium yang terganggu.