HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI TERHADAP KADAR P53 DAN JUMLAH MIKRONUKLEI PADA TEKNISI GIGI DI SURABAYA

Main Author: PUSPA DILA ROHMANIAR, 021514153003
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/64640/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/64640/2/TESIS%20PUSPA%20DILA%20ROHMANIAR.pdf
http://repository.unair.ac.id/64640/
Daftar Isi:
  • Teknisi gigi tidak dapat terhindar dari paparan berbagai agen fisik, kimia, dan biologis yang berasal dari lingkungan kerja. sehingga para teknisi harus menggunakan alat pelindung diri sesuai standart prosedur untuk melindungi diri dari paparan logam dari tempat kerja. Paparan logam dapat menyebabkan terbentuknya Reaktive Oxygen Species (ROS) dan menyebabkan terjadinya kerusakan DNA. Kerusakan khas yang terjadi pada P53 terjadi mutasi Guanine. Salah satu peran P53 yaitu untuk proses perbaikan DNA. Jika perbaikan DNA terhambat maka akan terjadi kerusakan kromosom sehingga berdampak pada terbentuknya mikronuklei(MN). Tujuan: Untuk menganalisis hubungan penggunaan alat pelindung diri terhadap kadar P53 dan jumlah Mikronuklei pada teknisi gigi di Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 yang diambil secara acak. Data diambil melalui wawancara dan observasi. P53 diperiksa dari saliva dengan metode indirect ELISA. Mikronuklei diperiksa melalui swab bukal kemudian dilakukan pemeriksaan HPA dengan pewarnaan HE. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Nilai kemaknaan yaitu nilai p<0,05 (tingkat kepercayaan 95%). Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kadar P53 dan mikronulkei ,yaitu p= 0,002 dan p=0,033. P53 dengan MN p=0,033. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara penggunaan APD terhadap kadar P53 dan jumlah MN.