RASIO JUMLAH OSTEOKLAS DAN OSTEOBLAS PADA MANDIBULA TIKUS WISTAR MODEL OSTEOPOROSIS
Main Author: | Dika Agung Bakhtiar, 021218076305 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/64396/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/64396/2/KTA%20DIKA%20%20AGUNG%20BAKHTIAR.pdf http://repository.unair.ac.id/64396/ |
Daftar Isi:
- Menopause merupakan periode ketika siklus seksual terhenti dan hormon wanita berkurang dengan cepat hingga hampir tidak ada. Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Pada saat menopause, seorang wanita harus menyesuaikan kembali kehidupannya dari kehidupan yang secara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormon-hormon tersebut. Hilangnya estrogen seringkali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang bermakna pada fungsi tubuh, salah satunya adalah penurunan kekuatan dan kalsifikasi tulang di seluruh tubuh atau disebut osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian lebih dari para dokter gigi karena osteoporosis juga terjadi pada tulang rahang. Osteoporosis tulang rahang berdampak terhadap berkurangnya densitas tulang, meningkatnya derajat resorpsi tulang alveolar, berhubungan pula dengan meningkatnya resiko penyakit periodontal dan meningkatnya kehilangan gigi. Penting sekali bagi dokter gigi, dan prostodontis khususnya, untuk mendiagnosis densitas tulang rahang terutama pada wanita pasca menopause sebelum melakukan perawatan prostodontik. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis rasio jumlah osteoklas dan osteoblas pada tikus Wistar model osteoporosis. Material dan metode. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar betina yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (sham surgery) dan kelompok ovariektomi (OVX). Masing-masing kelompok terdiri dari 13 ekor tikus. Setelah 12 minggu semua tikus dikorbankan, tulang mandibula dipotong dan dilakukan pemeriksaan histologi menggunakan pewarnaan HE. Hasil. Pada penelitian ini jumlah osteoblas tikus model osteoporosis lebih rendah dibandingkan dengan tikus normal sedangkan jumlah osteoklas tikus model osteoporosis lebih tinggi dibandingkan tikus normal. Rasio osteoklas pada tikus model osteoporosis lebih tinggi dibandingkan tikus normal. Osteoblas dan osteoklas bekerja saling mengimbangi tetapi karena penelitian ini dilakukan pada tahap awal osteoporosis, maka didapatkan jumlah osteoblas menurun secara signifikan tetapi jumlah osteoklas tidak meningkat secara signifikan. Simpulan. Rasio osteoklas yang meningkat pada tikus model osteoporosis menunjukkan ketidakseimbangan sehingga densitas tulang menurun.