PENGARUH ANTECEDENTS CORE-BRAND ATTITUDE DAN ANTECEDENTS CONSUMER PERCEPTION TERHADAP NIAT BELI PRODUCT EXTENSION RICHEESE

Main Author: RISKY PARADIPA, NIM: 040912168
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/64000/1/KKB%20KK-2%20B%20163_17%20Par%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/64000/2/KKB%20KK-2%20B%20163_17%20Par%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/64000/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Dalam penerapan strategi perluasan produk, pemasar perlu memahami perilaku konsumen dalam menilai produk peperluasan tersebut. Menurut beberapa literatur, niat membeli produk perluasan dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap merk produk inti dan persepsi konsumen tentang kecocokan produk perluasan dengan produk inti. Pada penlitian ini, peneliti menerapkan kerangka berpikir pengambilan keputusan tersebut untuk produk yang melakukan perluasan yang berbeda kategori dengan produk inti yakni produk makanan ringan Richeese yang mengeluarkan produk perluasan restoran cepat saji Richeese Factory Di Surabaya, Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti mempertimbangkan pengaruh brand awareness dan brand preference terhadap niat membeli produk perluasan melalui brand image. Kemudian brand image dan using experience melalui sikap konsumen terhadap merk produk inti. Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan brand association dan product connection terhadap niat beli produk perluasan melalui consumer perceptional fit. Peneliti menggunakan metode structural equation modeling untuk menguji hipotesis penelitian. Peneliti juga melakukan studi lapangan dengan melakukan analisis asosiasi merk Richeese di modern market di Surabaya. Total responden dalam penelitian ini sebanyak 351 responden yang pernah membeli dan mengkonsumsi makanan ringan Richeese. Peneliti menemukan bahwa factor yang paling dominan mempengaruhi secara signifikan niat membeli produk perluasan adalah consumer perceptional fit dan diikuti oleh sikap konsumen terhadap merk produk inti. Hal yang menarik dan berbeda dengan penelitian sebelumnya adalah using tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap konsumen pada merke produk inti. Hal ini dikarenakan produk sebelumnya adalah produk yang high involvement yakni perluasan software OS untuk Microsoft, sedangkan objek penelitian ini termasuk dalam kategori produk low involvement dimana produk tersebut memiliki resiko yang rendah dengan harga yang rendah sehingga tidak membutuhkan informasi yang sangat mendalam hingga membandingkan dengan pengalaman menggunakan produk sebelumnya. Selain itu, pengaruh brand association produk Richeese juga berpengaruh tidak signifikan terhadap consumer perception fit. Hal ini dikarenakan asosiasi merk produk Richeese kurang fokus dalam mempositioningkan identitas richeese. Riches pada awal mula produk identitasnya adalah produk makanan ringan warna kuning rasa keju. Namun seiiring berjalannya waktu, Richeese mengeluarkan makanan ringan rasa coklat, coklat putih bahkan rasa strawberry. Bahkan dewasa ini, Richeese mengeluarkan produk perluasan restoran cepat saji richeese factory. Selain itu, di jumlah makanan ringan yang berwarna kuning sebanyak 13 item. Hal terebut menyebabkan konsumen bingung dalam mengidentifikasi produk richeese.